BeritaEkonomiPemerintahan

60 Orang Warga Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Ikuti Pelatihan Perbanyakan Tanaman Hortikultura 

Bukittinggi, Dekadepos.com- 

Sebanyak 60 orang warga Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) mengikuti pelatihan perbanyakan tanaman hortikultura  yang dilaksanakan penko Bukittinggi melalui Dinas Pertanian dan Pangan. Pelatihan yang diadakan dua angkatan itu terlaksana atas inisiasi anggota DPRD dari Partai Nasdem,Asril .

Pelatihan diadakan di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi kawasan Talao Campago Guguak Bulek. Untuk angkatan I,diadakan Senin (13/3) dan angkatan II,Selasa (14/3).Sedang kan untuk narasumber DR.Sri Julianti, SP, MSI selaku Peneliti Muda dari Balai Penelitian Buah (Balitbu) Tropika Aripan Solok Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Asril,anggota DPRD yang meinisisi pelatihan ini menyebutkan,budidaya tanaman hortikultura dengan penggunaan bibit unggul sangat berpengaruh terhadap hasil yang hendak dicapai, tampak dari efisiensi dan efektifitas waktu budidaya. Karena dengan bibit unggul ini ada proses percepatan produksi yang signifikan. Misalkan durian. Kalau durian kita tanam dari bibit, umur 15 tahun itu baru belajar berbuah, tetapi dengan bibit unggul di umur 4 tahun, bahkan dua tahun pun sudah ada yang berbuah dengan perlakuan maksimal yang kita lakukan. Jadi, manfaatnya sangat luar biasa bagi masyarakat kita.

Perbanyakan tanaman hortikultura dapat membuka lapangan kerja baru seluas-luasnya di Kota Bukittinggi, hal demikian belajar dari keberadaan sentra pembibitan tanaman yang tersebar di sejumlah wilayah di luar Kota Bukittinggi, prospeknya sangat menjanjikan untuk mendatangkan uang.

Setelah pelatihan ini kita akan memfokuskan, bagaimana masyarakat untuk memperbanyak tanaman hortikultura dengan tersedianya bibit tanaman dari hasil metode sambung, cangkok, dan okulasi, dan kita dorong marketing secara onlinenya ditengah penjualan konvensional, ujar Asril.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi  Abdul Halim, mengatakan  sejak beberapa tahun belakangan Anggota DPRD Kota Bukittinggi Asril mengupayakan pendistribusian tanaman hortikultura kepada masyarakat secara gratis untuk ditanam di pekarangan rumah masing-masing,  sehingga untuk mewujudkan evaluasi pembagian tanaman itu disikapi dengan pelatihan perbanyakan tanaman hortikultura  seperti lengkeng, alpukat, durian, sirsak dan tanaman produktif lainnya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengembangan  dari dana pokir-pokir Asril sebelumnya, pada tahun sebelumnya hanya fokus untuk membagikan bibit, namun mulai tahun ini bagaimana dari bibit yang sudah dibagi itu, bisa ditingkatkan oleh masyarakat, berupa pelatihan tentang bagaimana cara memperbanyak  bibit yang sudah ada. Kita harapkan ada upaya peningkatan ekonomi bagi masyarakat yang telah memiliki tanaman hortikultura dengan penyediaan bibit tanaman, sehingga untuk mengisi waktu di rumah tangga dapat mengolah tanaman itu untuk diperbanyak, sebutnya.

Sedangkan DR.Sri Julianti, SP, MSI selaku Peneliti Muda dari Balai Penelitian Buah (Balitbu) Tropika Aripan Solok Kementerian Pertanian Republik Indonesia, memaparkan tentang pengembangan tanaman hortikultura  sehingga diperoleh banyak bibit tanaman yang dapat dihasilkan untuk ditanam dan diperjualbelikan ke publik, kegiatan pelatihan ini menjadi pembuktian untuk program pengembangan tanaman buah, dikarenakan selama ini belum sesuai harapan jika dibandingkan dengan pengembangan tanaman pangan.

Jika masyarakat di Kota Bukittinggi ini berhasil melakukan pembibitan tanaman hortikultura dan bibit itu dibantu dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) bisa legal, kita dapat menjual bibit itu di seluruh Indonesia secara legal. Kita bisa mengambil bibit dari mitra binaan di Kota Bukittinggi.

Dengan kegiatan pelatihan ini, kita berharap nanti  pengembangan buah-buahan akan lebih maju terutama kita memunculkan beberapa penangkar. Sri Julianti yakin dari Kota Bukittinggi bermunculan para penangkar bibit tanaman hortikultura  yang unggul hingga menjadi peluang usaha, karena selama ini di Kota Bukittinggi belum ada penangkar bibit tanaman buah, pungkas Sri Juliati. (Edis)

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts