Payakumbuh, Dekadepos.com
Anggota Komisi IX DPR-RI, Ade Rezki Pratama apresiasi penanganan Kasus Stunting di Kota Payakumbuh dari waktu ke waktu yang terus turun, bahkan angka atau jumlah kasus Stunting di daerah dengan 5 Kecamatan itu berada dibawah rata-rata Nasional, sehingga target untuk mewujudkan generasi emas di tahun 2045 bisa tercapai.

Hal itu diungkapkan Ade Rezki Pratama saat Sosialisasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana bersama BKKKBN Pusat di Aula Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh di Kawasan Padang Kaduduak Kecamatan Payakumbuh Utara akhir pekan lalu.
” Kita apresiasi pencapaian yang dilakukan Pemerintah Kota Payakumbuh dengan semakin menurunnya angka/kasus stunting yang saat ini berada di bawah rata-rata Nasional, sehingga generasi emas di tahun 2045 bisa tercapai,” ucap Ade.

Dalam kegiatan yang dihadiri Kader Posyandu, Tim Pendamping Keluarga, Tokoh Masyarakat dan lainnya itu, Ade terus mengajak kepedulian semua pihak untuk percepatan Penanganan Stunting, sebab Stunting tidak saja menjadi persoalan di Indonesia, namun juga menjadi persoalan diberbagai Nagara di dunia. Untuk percepatan Penanganan Stunting di Indonesia telah ada Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 72 tentang Percepatan Penanganan Angka Stunting.
” Stunting bukan saja menjadi persoalan di Indonesia, namun juga di Negara lainnya di dunia. Penyebabnya juga beragam, tidak saja rumah yang tidak layak huni, gizi yang tidak cukup bagi hamil, kurang darah, pola asuh anak serta ketersediaan air bersih.” Ucapnya.

Ia berharap kedepannya semua pihak semakin peduli untuk terus menekan angka Stunting di Indonesia khususnya di Kabupaten Limapuluh Kota, sehingga tiap tahun angka Stunting bisa turun sebanyak 3 persen.
Mantan anggota DPR-RI termuda itu juga menambahkan, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi tingginya kasus Stunting, rumah tidak layak huni, lingkungan kumuh serta hamil terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak serta hamil terlalu rapat.
” Rumah tidak layak huni juga mempengaruhi stunting, lingkungan kumuh. Selain itu juga 4 T yakni hamil terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak serta hamil terlalu rapat.” Tutup Ade.
Sementara Kepala Dinas P3PAP2KB Kota Payakumbuh, A.H. Agustion menyebutkan bahwa beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah Stunting sejak awal adalah, asupan gizi yang baik, ibu hamil tidak kekurangan gizi, pemeriksaan Calon Pengantin (CATIN).
” Untuk pencegahan terhadap Stunting bisa dilakukan sejak awal, diantaranya asupan gizi yang baik, ibu hamil tidak kekurangan gizi, pemeriksaan Calon Pengantin (CATIN),” ucapnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh itu juga menambahkan, bagi ibu hamil pencegahan terhadap Stunting bisa dilakukan dalam 1000 hari pertama.
” Perhatian bisa dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan.” Tutupnya.
Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana bersama BKKBN itu juga dihadiri Pimpinan Pusat BKKBN, Wahidin. (Edw).