Bupati Safaruddin: Lestarikan Tradisi Anak Nagari yang Memiliki Nilai Budaya

LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com-

Pacu itiak adalah permainan anak nagari yang sudah menjadi tradisi di ranah Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Likmapuluh Kota, red). Bahkan, iven olahraga tradisi ini telah masuk kalender pariwisata di Propinsi Sumatera Barat.

Bacaan Lainnya

Namun alek tradisi pacu itiak yang unik dan tidak ditemukan di daerah lain dibelahan dunia ini, sejak dua tahun terakhir ketika negeri ini diterjang wabah pandemi Covid-19, iven tradisi anak nagari ini tidak digelar lagi guna mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Ketika wabah pandemi Covid-19 di kedua daerah ini sudah mulai melandai, alek pacu itiak dibawah binaan dan naungan organisasi Perkumpulan Olahraga Terbang Itiak (PORTI) Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh ini, kembali mendapat izin untuk digelar memenuhi dahaga para pecandu pacu itiak.

Menurut Ketua Ketua Reinbound Luak Limopuluah, Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, dari 12 gelanggang pacu itiak yang ada di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, hanya 4 gelanggang yang boleh melaksanakan atau mendapat izin digelarnya iven pacu itiak ini.   

Adalah Gelanggang Padang Laweh, Jorong Tanjung Haro Selatan, Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang (Sitapa) Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota, yang mendapat kerhormatan untuk menggelar alek perdana pacu itiak ini.

Tak tanggung-tanggung, untuk menyemarakan alek tradisi pacu itiak dalam rangka mendukung sektor pariwisata ini, panitia Gelanggang Padang Laweh mengundang Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo untuk membuka secara resmi alek anak nagari yang telah menjadi tradisi itu.

Untuk memeriahkan alek pacu itiak tersebut, tidak hanya Bupati Safarudin yang diundang. Namun Ketua Reinbound Luak Limopuluah, Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, Ketua Porti Kabupaten Limapuluh Kota, Sastri Andiko Dt. Putiah dan Ketua Porti Kota Payakumbuh, anggota DPRD Kota Payakumbuh, Edwar DF, Walinagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padangpanjang Nofrizal, juga hadir untuk menyumarakan alek anak nagari ini.

Diawali dengan penyambutan seni tradisi talempong yang dimainkan para wanita lansia, Bupati Safaruddin bersama istri yang sekaligus Ketua TP.PKK Limapuluh Kota, Ibu Nevi Zulvia Safaruddin beserta rombongan diarak ke tenda kehormatan untuk kemudian disambut tari gelombang dan pasambahan oleh dara-dara cantik anak nagari Tanjung Haro.

“ Olahraga pacu itiak yang telah menjadi tradisi anak nagari ini, adalah aset yang harus dipertahankan oleh masyarakat Luak Limopuluah,” ujar Bupati Safaruddin dalam pidatonya saat membuka alek pacu itiak tersebut, Sabtu (2/10/2021)

Menurut Bupati Safaruddin, pacu itiak yang telah masuk dalam kalender pariwisata Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh dan Propinsi Sumatera Barat ini, adalah permainan anak nagari yang sangat unik dan tidak dimiliki oleh daerah lain. 

“ Untuk itu olahraga pacu itiak yang telah menjadi tradisi anak nagari ini, harus dipertahankan dan terus kita dilestarikan,” pinta Bupati Safaruddin.

Bupati Safaruddin mengakui, menyaksikan atraksi pacu itiak, tentunya, tidak hanya keunikannya yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk datang berkunjung ke Luak Limopuluah. Namun filosofi yang terkandung dalam tradisi permainan anak nagari ini, tersimpan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal tentang makna kejujuran, patriotisme, hiburan dan kekerabatan yang dibuhul dengan tali persaudararaan.

 “Nilai-nilai budaya ini punya potensi untuk dikembangkan dalam rangka mendukung sektor pariwisata, yang pada akhirnya, dapat menjadikan sumber penambah ekonomi masyarakat,” pungkas Bupati Safaruddin.

Sebelumnya Ketua Reinbound Luak Limopuluah, Yendri Bodra Dt. Parmato Alam dan senada dengan ungkapan Ketua Porti Kabupaten Limapuluh Kota, Sastri Andiko Dt. Putiah dalam pidatonya menyatakan bahwa, pacu itiak telah menjadi warisan budaya tak benda ini diharapkan mendapat dukungan dari Pemko Payakumbuh dan Pemkab Limapuluh Kota.

“ Pacu itiak ini telah didaftarkan menjadi iven resmi pariwisata di Kabupaten Limapuluh Kota maupun Kota Payakumbuh. Kegiatan ini diharapkan nantinya dapat membuat wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara datang berkunjung menyaksikan atraksi pacu itiak ini . Diharapkan, iven pacu itiak ini tentu harus mendapatkan dukungan dari kepala daerah di Payakumbuh dan Limapuluh Kota,” ungkap YB. Parmato Alam dan Sastri Andiko Dt. Putih. (ds)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *