Cara Mudah Budidaya Kambing Peranakan Etawa

Kambing Peranakan Etawa. (foto:ist/net)

Artikel Ini Ditulis Oleh: Tasya Nadila (Mahasiswi Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor)

Bagi para peternak dan pembudidaya hewan pasti tidak asing dengan dengan yang namanya kambing etawa. Kambing etawa ini berasal dari India yang dikenal dengan badan yang besar hingga mencapai bobot 91 kg. Persilangan kambing kacang lokal dengan kambing etawa sehingga disebut dengan kambing peranakan etawa.

Bacaan Lainnya

Nah makanya, tidak sedikit peternak itu yang pilihannya memelihara kambing peranakan etawa. Kambing peranakan etawa ini termasuk jenis kambing dwiguna, yang dapat dimanfaatkan daging dan susunya. Banyak yang mengonsumsi susu kambing ini untuk tujuan kesehatan.Terkait ciri-ciri kambing peranakan etawa yaitu: jantan tingginya 90-127 cm sedangkan yang betina  92 cm, bobot jantan 91 kg, sedangkan yang betina 63 kg. telinganya panjang sampai ke bawah dan untuk tanduknya pendek.

Sebelum memulai untuk membudidaya ternak kambing peranakan etawa tentu saja kita perlu mengetahui tips budidaya kambing peranakan etawa dengan cara mudah. Untuk caranya sebagai berikut:

  1. Pakan

Tips yang pertama adalah pakan. Pakan ternak terbagi dua yaitu: pakan hijauan (rumput/dedauanan), dan pakan tambahan (konsetrat). Namun ada juga pakan yang difermentasi seperti silase.

Rumput yang biasanya diberikan pada kambing peranakan etawa yaitu rumput odot, benggala, dan lapang, leguminosa seperti indigovera, kaliandra, lamtoro, dan kelor. Pemberian pakan ternak dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Dalam pemberian hijauan pakan ternak pada kambing peranakan etawa jangan dalam bentuk basah karena embun pagi itu bisa menyebabkan timpani dan cacingan, karena embun yang menempel pada daun masih ada telor cacing.

  • Pembuatan kandang

Tips selanjutnya dalam budidaya ternak kambing peranakan etawa yaitu membuat kandang,  hal yang wajib perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah lokasinya, dalanm membuat kandang ternak hindari pemukiman padat penduduk karena dapat terganggunya tetangga dan masyarakat sekitar. 

Kandang kambing peranakan etawa bisa terbuat dari kayu ataupun bambu yang atapnya itu bisa genteng, atau pun daun rumbia. Kandang dibuat sesuai dengan kebutuhan ternak kambing.  Kandang yang dibuat berbentuk panggung, lantainya itu tidak rapat, ada jarak atau celah sehingga kotoran ternak dan urin itu jatuh kebawah kandang dengan mudah. Untuk lantai kandang tidak terlalu renggang karena bisa mengakibatkan kaki kambing itu terperosok ke sela-sela lantai kandang. Sehingga dari kejadian ini lah yang menyebabkan kaki kambing pincang atau cacat.

  • Pemilihan Bibit

Setelah membuat kandang ternak, tips selanjutnya adalah memilih bibit ternak kambing etawa. Kualitas bibit ternak sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kambing. Cara dalam memilih bibit kambing peranakan etawa adalah dengan mengetahui silsilah keturunan atau pun bisa juga dengan melakukan pengamatan (observasi) langsung pada ternak yang mau dipilih bibitnya. Ciri-ciri bibit yang baik yaitu: sehat, tidak cacat, bulu mengkilat, telinganya terkulai sampai ke bawah.

  • Manajemen Kesehatan

Tips selanjutnya yaitu manajemen kesehatan. Tips yang ini sangat perlu diperhatikan dalam membudidaya ternak karena apabila manajemen kesehatannya tidak jaga maka ternak-ternak tersebut sangat mudah terjangkitnya penyakit.

Cara untuk mencegah terjangkitnya penyakit yaitu dengan sanitasi kandang, biasanya kandang kambing dibersihkan dalam sehari 2 kali karena kandang yang bersih akan meminimalisir terjangkitnya penyakit pada ternak. Selain sanitasi kandang ternak, tempat minum juga perlu dibersihkan.Ada satu lagi hal yang sangat perlu diperhatikan dalam manajemen kesehatan adalah petugas kandang.

Apabila petugas kandang tidak higienis atau tidak menjaga kebersihannya sendiri, tentu saja petugas kandang ini membawa penyakit dari luar masuk ke area perkandangan sehingga ternak-ternak pun dengan mudah terkena penyakit.

Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada kambing peranakan etawa yaitu: Cacingan, Scabies, Pink eye, dan kembung perut (timpani). Apabila kambing peranakan etawa terjangkit penyakit-penyakit tersebut, segera lakukan tindakan dengan cara pemisahan ternak yang sehat atau sakit dan kemudian langsung memberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya penularan.

  • Manajemen Reproduksi

Kambing peranakan etawa biasanya itu bisa beranak 3 kali dalam 2 tahun. Biar bisa beranak 3 kali dalam 2 tahun itu dapat dicapai dengan memperhatikan ketepatan dalam perkawinan sehingga calving interval atau jarak beranak itu bisa lebih pendek. Kambing yang betina sebaiknya dikawinkan pada usia minimalnya 10-12 bulan, sedangkan untuk pejantan usia minimalnya 15 bulan. Siklus birahi pada kambing peranakan etawa 18-21 hari, dengan masa bunting sekitar 5 bulan. Waktu yang tepat untuk dikawinkan pada saat birahi ke 2 setelah melahirkan post partus.(*)

Identitas Penulis

Nama                                       : Tasya Nadila

Alamat                                    : Dusun TP Mesjid, Desa Bantayan, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh timur.

Tempat/tanggal lahir               : Pante Gaki Bale 02, Desember, 2002

Kampus                                   : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Program Studi                         : Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *