BeritaKesehatanPemerintahan

Cegah Rabies, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 50 Kota Gelar Komunikasi Informasi dan Edukasi Zoonosis

LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com –

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya rabies serta upaya pencegahan dan sistim pengendalian memberantas rabies, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Limapuluh Kota menggelar kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Zoonosis yang berlangsung di aula BIB Tuah Sakato Provinsi Sumatera Barat di Jalan Riau, Ibuah, Kota Payakumbuh, Kamis (6/10/2022).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, Devi Kusmira, dalam sambutannya pada kegiatan sosialisasi yang dihadiri sejumlah Walinagari dan pengurus serta anggota Perkumpulan Olahraga Buru Babi (PORBBI) Kabupaten Limapuluh Kota itu mengatakan, kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Zoonosis ini tujuannya untuk menyosialisaskan kepada masyarakat tentang zoonosis rabies, upaya pencegahan, penyebaran dan pengendaliannya.

“ Kita berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mencegah penyebaran dan mengendalikan penyakit rabies, sehingga kejadian kasus rabies yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota dapat diminimalisir dan dicegah,” ungkap Devi Kusmira.

Tak hanya itu, Devi Kusmira, juga berharap para pemangku kepentingan termasuk pengurus serta anggota Perkumpulan Olahraga Buru Babi (PORBBI) Kabupaten Limapuluh Kota bersama-sama bersinergi dalam upaya pecegahan dan penanggulangan rabies.

Usai menyampaikan pandangan tentang bahaya rabies serta upaya pencegahan dan sistim pengendalian memberantas rabies, Devi Kusmira, kepada wartawan mengungkapkan bahwa saat di Kabupaten Limapuluh Kota tercatat jumlah gigitan anjing sepanjang 2022 sebanyak 39 kasus gigit dengan tiga diantaranya positif rabies.

“Jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan 2021, dimana jumlah gigitan mencapai 109 kasus dan sembilan diantaranya dinyatakan positif rabies,” ungkap Devi Kusmira.

Diakui Devi Kusmira, penurunan kasus gigitan di Limapuluh Kota tidak lepas dari kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) yang terus intens dilakukan pihaknya di tengah-tengah masyarakat. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya vaksinasi hewan peliharaan dan pentingnya pelaporan cepat ketika ditemukan kasus gigitan.

“Hal-hal yang kita lakukan itu memberikan efek positif terhadap kesadaran masyarakat dalam melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaannya, sehingga kasus gigitan pun mengalami penurunan,”  ulasnya.

Sementara itu drh. Harmen yang hadir sebagai nara sumber dalam kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Zoonosis tersebut menyatakan bahwa untuk menekan meluasnya rabies, dituntut meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi hewan peliharaan.

“ Dalam pengendalian kasus rabies, vaksinasi jadi kunci utama karena dengan terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok hewan. Artinya, kalau anjing rabies menggigit anjing lainnya, itu akan pindah tapi kalau yang digigit sudah divaksin maka anjing yang digigit itu tidak akan tertular,”  sebut drh. Harmen.

Sementara itu, Wakil Sekretaris PORBBI Limapuluh Kota, Dodi Radius mengatakan bahwa mereka memiliki anggota yang jumlahnya mencapai 5.000. Pihaknya juga memiliki komitmen tinggi dalam pengendalian kasus rabies di daerah.

“Yang punya hewan peliharaan sudah sama-sama komit untuk melakukan vaksinasi rabies sekali setahun,” pungkasnya. (ds)