LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com-
Pemberdayaan ekonomi masyarakat tani yang digagas Muhammad Rahmad untuk menjadikan Kabupaten Limapuluh Kota sebagai daerah sentra jagung unggul, lewat program pinjaman modal usaha tanpa bunga bagi masyarakat tani yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, ternyata bukan pepesan kosong belaka.





Buktinya, sampai saat ini, sudah masuk 5720 orang pelamar calon pengelola tanaman jagung unggul dan penerima bantuan modal tani tanpa bunga yang digagas Muhamad Rahmad bekerjasama dengan lembaga Masyarakat Peduli Petani Indonesia (Mappindo) dan Bank Infaq.



Menurut Muhammad Rahmad, dari 5720 orang pelamar calon pengelola tanaman jagung unggul dan penerima bantuan modal tani tanpa bunga yang mendaftar ke Mappindo tersebut, sebanyak 285 orang dinyatalan lolos seleksi administrasi.


“Masing-masing calon pengelola tanaman jagung unggul dan penerima bantuan modal tani tanpa bunga tersebut, akan mendapatkan alokasi modal tani sebanyak Rp10 juta perhektar terdiri dari pinjaman modal operasional tanpa bunga Rp5 juta dalam bentu uang cash, dan Rp5 juta berbentuk bibit, pupuk, racun,” ujar calon Bupati Limapuluh Kota yang berpeluang besar menang pada Pilkada Limapuluh Kota yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang.
Diakui Muhammad Rahmad, sampai saat ini calon pengelola tanaman jagung unggul dan penerima bantuan modal tani tanpa bunga yang sudah mengajukan lahan sebanyak 52 orang dengan total lahan seluas 57 hektar, terdiri dari ladang dan sawah yang tidak diolah dan hanya 8 persen yang mengajukan ladang yang sudah diolah.


“Kepada masyarakat tani calon pengelola tanaman jagung unggul dan penerima bantuan modal tani tanpa bunga yang dinyatakan telah lolos seleksi administrasi diberi kesempatan hingga 30 September 2020 untuk mengajukan lahan yang akan dikelola. Pengajuan lahan secara online “ ujar Ketua Umum Mappindo dan Pembina Bank Infaq ini.

Diakui Muhammad Rahmad, bagi masyarakat tani Kabupaten Limapuluh Kota yang berminat mengikuti kegiatan pemberdayaan ekonomi lewat program pengelola tanaman jagung unggul melalui bantuan modal tani tanpa bunga ini, dapat mengikuti programnya pada gelombang kedua.
Seperti diberitakan sebelumnya, program pengelolaan tanaman jagung unggul dan penerima bantuan modal tani tanpa bunga yang digagas Muhamad Rahmad bekerjasama dengan lembaga Mappindo dan Bank Infaq ini, semata-mata untuk mendukung ekonomi masyarakat tani yang ada di daerah ini.



Disamping itu, gagasan ini sekaligus guna mendukung kebutuhan pangan, utamanya kebutuhan pakan ternak seperti ayam petelur dan ayam pedaging, peternakan itik dan peternakan puyuh serta peternakan unggas lainnya yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota.
Menurut Muhammad Rahmad, program tanam jagung bibit unggul dengan modal tani tanpa bunga bekerjasama dengan Mappindo dan Bank Infaq ini, adalah untuk gerakan ekonomi syari’ah.
Diakui Muhammad Rahmad, dari data yang diperoleh pihaknya, saat ini terdapat 62 ribu hektare lahan di Kabupaten Limapuluh Kota menganggur dan terlantar. Lahan seluas itu diharapkan bisa menjadi produktif melalui program tanam jagung bibit unggul dengan modal tani tanpa bunga yang dikelola bersama Mappindo dan bank Infaq ini.
“ Proggram dan gagasan ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat tani yang ada di daerah ini. Kami berkeinginan untuk membangun kekuatan ekonomi dari Nagari-nagari,” ungkap Muhammad Rahmad.
Diakui Muhammad Rahmad, bantuan modal usaha tersebut diberikan tanpa bunga. Artinya, berapa jumlah yang dipinjamkan, segitu yang dikembalikan. Pembinaan dan pelatihan gratis juga diadakan sebelum bercocok tanam.
“Ini jelas merupakan langkah gerakan ekonomi Syariah yang kongkret,” ulas putra terbaik asal VII Koto Talago, Guguak ini.
Muhammad Rahmad memprediksi masing-masing peserta diperkirakan akan mendapat hasil panen Rp39 juta hingga Rp48 juta per hektare.
Estimasi modal investasi adalah Rp 10 juta per hektare yang berasal dari Rp5 juta pinjaman modal dan Rp5 juta biaya pupuk, racun dan bibit hingga pelatihan yang disiapkan oleh Mappindo.
“Jadi, estimasi dan perkiraan penghasilan bersih per hektare nanti akan mencapai Rp29.5 juta hingga Rp39.5 akan didapat para peserta. Target panen setiap 1 hektar jangung unggul ini diperkitrakan 11 sampai 12,6 ton per hektar” pungkas Muhammad Rahmad memptediksi. (ds)