BeritaKesehatanPeristiwa

Di Payakumbuh, 25 ODHA Meninggal Sejak 2004  

Payakumbuh, Dekadepos.com

Dua puluh lima Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) atau yang juga dikenal dengan sebutan penderita HIV/AIDS meninggal sejak tahun 2014 di Kota Payakumbuh. Mereka tidak saja orang dewasa namun juga ada yang masih anak-anak. Dari dua puluh lima orang tersebut adalah mereka yang Lesbian Gay Bisex dan Transeksual (LGBT). Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Payakumbuh, Fahman Rizal Minggu sore 30 September 2018 usai menggelar kegiatan Sosialisasi Penanggulangan HIV/AIDS kepada Mahasiswa/wi baru BP 2018 di Kampus Unand II Payakumbuh di Jalan Rangkayo Rasuna Said Kecamatan Payakumbuh Timur.

Fahman juga menambahkan, semua pihak harus membantu Pemerintah Kota Payakumbuh untuk mencegah dan menanggulangi AIDS, termasuk dilingkungan Kampus. Generasi muda, khususnya pelajar, siswa/i dan mahasiswa harus lebih giat untuk mencari informasi terkait HIV dan AIDS, termasuk untuk tidak mendekati pergaulan bebas yang bisa berdampak buruk bagi diri pribadi dan masa depan.

Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Payakumbuh, Fahman Rizal.

“ Generasi muda jangan pernah mendekati pergaulan bebas, jaga diri jaga keluarga dan jaga lingkungan, sehingga tidak menjadi orang yang terkena HIV/AIDS. Sebab dari tahun 2004 lalu sekitar 25 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) telah meninggal dunia, jangan sampai korban terus bertambah.” Ujarnya.

Sebelumnya dalam kegiatan Sosialisasi yag dihadiri puluhan peserta itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Elzadaswarman mengatakan bahwa saat ini dengan temuan kasus secara Komulatif dari tahun 2004 sampai September 2018, menurut data dari KPAK Payakumbuh sudah ditemukan sebanyak 82 kasus dengan usia rata-rata pengidap berusia kisaran 20 hingga 30 tahun. Mahasiswa diharapkan untuk aktiv mencegah dan meminilimalisir penularan virus HIV di Kota Payakumbuh.

“ Mari kita bersama mencegah dan meminimalisir penularan LGBT dan Virus HIV di Payakumbuh.” Sebutnya.

Sementara Ketua Karang Taruna Kota Payakumbuh, Ade Vianora yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa Mahasiswa harus peduli dan peka terhadap persoalan-persoalan sosial untuk menghilangan ke apatisan (istilah psikologis untuk keadaan ketidakpedulian) remaja dengan masalah HIV/AIDS. (Edw)

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts