Bukittinggi, dekadepos.com.
Air yang ada pada Embung Tabek Gadang, Kelurahan Aua Kuning, Kec.Aua BirugoTigo Baleh (ABTB) belum bisa disuplay atau Didistribusikan kepada Masyarakat. Sebab Air yang ada di Embung Tabek Gadang merupakan air baku yang harus di olah dulu sebelum didistribusikan kepada Masyarakat.
Untuk itu, saat ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jam Gadang Bukittinggi menunggu Renovasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ada di Bela kang Balok selesai dikerjakan. Hal itu diungkapkan Direktur PDAM Tirta Jam Gadang, H.Murdi Tahman kepada Dekadepos diruang kerjanya, Rabu (13/3).





Dikatakan,Renovasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ada di Belakang Ba lok,dalamtahapLelang yang dilaksanakan di Pusat (Jakarta) oleh Kementerian PU-PR memalui Dirjen Cipta Karya dengan pagu anggaran sebesar Rp.3 Miliar. Dilelang kegiatan itu dijakarta,karena anggaran Renovasi IPA itu memakai APBN tahjuun 2019 melalui DirJen Cipta karya,Kementerian PU-PR.kata Murdi Tahman.



Menurut Murdi Tahman,IPA itu sangat dibutuhkan untuk mengolah air yang ada di Tabek Gadang.Sebab tanpa diolahnya air Embung Tabek Gadang,air itu ti dak bisa disuplay atau Didistribusikan kepada masyarakat.Karena air yang ada di Embung Tabek Gadang merupakan air baku.Maka untuk pengolahannya itu dibu tuhkan IPA ,ungkap Murdi.


Sedangkan jaringan Pipa dari Embung Tabek Gadang sampai ke Lokasi IPA di Belakang Balok sudah selesai dibangun bersamaan dengan Pembangunan Em bung Tabek Gadang pada tahun 2018 yang lalu. Untuk itu kita berharap Pekerjaan Renovasi IPA di Belakang Balok dapat selesai pada bulan Juni atau Juli tahun ini. Sehingga air Embung Tabek Gadang bisa dinikmati masyarakat pada tahun ini juga ,kata Direktur PDAM Tirta Jam Gadang tersebut.
Dikatakan,Embung Tabek gadang memiliki kapasitas 40 Liter/detik.Setelah melalui Pengolahan di IPA,air Tabek gadang itu akan dapat menambah Volume Ke butuhan air masyarakat serta menambah pelanggan baru.Dan keberadaan Em bung Tabek Gadang itu,jelas dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih di kota Bukittinggi,tambah Murdi Tahman.( Edis )

