Sawahlunto, Dekadepos.com
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Sawahlunto sampai saat ini tetap menyisakan persoalan-persoalan klasik. Perusahaan daerah sebagai penyuplai air bersih kepada masyarakat yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat ini dari tahun ke tahun tidak pernah berbenah diri.

“Ini dapat kita lihat dengan masih banyaknya keluhan-keluhan masyarakat, yang belum mendapatkan pelayanan yang memadai untuk mendapatkan air bersih,” sebut Rio Mardanil dalam pendapat Fraksi Gerakan Restorasi Keadilan Indonesia Raya (Nasdem, PKS dan Gerindra) terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kota Sawahlunto tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Sawahlunto tahun anggaran 2022, Senin (26/9/2022).
Padahal, ungkap Rio, keluhan ini telah sering disampaikan secara langsung oleh masyarakat ataupun berapa banyak jeritan masyarakat yang berselancar di dunia maya atau Facebook. Namun, semua berlalu begitu saja tanpa ada respon atau tindak lanjut dari pihak PDAM. Seakan-akan PDAM tutup mata dan telinga atas jeritan masyarakat ini.

“Yang miris lagi, untuk mengatasi persoalan sumber air di Kota Sawahlunto ini, diajukan beberapa mega proyek dengan dana milyaran. Dimulai dengan pembuatan instalasi pipa dari Desa Balai Batu Sandaran tetapi hasilnya apa? Dan muncul lagi proyek pembuatan embung di Sumpahan dengan dana milyaran namun hasilnya juga nol besar dan hanya membuang-buang dana percuma saja,” terangnya.
Saat ini, kata Rio, juga muncul dan sedang berlangsung pekerjaannya. Pembangunan pipa induk dari Kandi sepanjang jalan utama menuju pusat kota. Yang secara kasat mata dapat kita lihat proses pengerjaannya yang asal-asalan dan mengabaikan keselamatan orang banyak. Dan hasilnya apakah akan mengikuti proyek-proyek sebelumnya, tanpa azas manfaatnya dan hanya sekedar menghambur-hamburkan uang puluhan milyar saja.

“Untuk itu, kami dari Fraksi Gerakan Restorasi Keadilan Indonesia Raya (Nasdem, PKS dan Gerindra) meminta kepada pemerintah kota untuk dapat melakukan pengawasan yang ketat agar hasilnya bisa maksimal dan bermanfaat nantinya. Dan juga dapat pula mengawasi pekerjaan serta memperhatikan keindahan, kenyamanan kota ini dan mengutamakan keselamatan umum,” tegasnya.
Senada, Fraksi PKPI juga memberikan pendapatnya terhadap kegiatan pemasangan pipa PAM yang sedang berjalan saat ini, Fraksi PKPI meminta ketegasan OPD terkait untuk mengawasi dan mengontrol jalannya kegiatan ini. Saat ini masyarakat telah merasa dirugikan, bahkan sudah menimbulkan korban kecelakaan dengan lamanya proses penimbunan secara permanen galian pipa tersebut.
“Disamping itu Fraksi PKPI harus mengingatkan kepada pihak terkait jika teknis pemasangan tidak sesuai dengan spesifikasi bisa mengakibatkan kerusakan jalan yang berkesinambungan nantinya,” ujar Masril saat rapat paripurna. (Ajo)