BeritaPemerintahan

Evaluasi Perkembangan Inflasi, TPID Bukittinggi Gelar High Level Meeting

Bukitttinggi.Dekadepos.com.

Menjelang memasuki bulan suci Ramadhan dan menyongsong Idul Fitri 1440 H . Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bukittinggi menggelar High Level Meeting guna mengevaluasi perkembangan inflasi triwulan I serta merumus kan strategi menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri. High Level Meeting berlangsung di Ruang rapat Utama Balaikota. Kamis (25/4).

High Level Meeting itu langsung dihadiri Walikota Bukittinggi H.Ramlan Nurmatias,Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Wahyu Purnama A , SKPD terkait, Kakan Kemenag, Ka. Bulog, MUI, Kepolisian serta sta ke holder terkait lainnya.

Wahyu Purnama pada kesempatan  itu mengatakan,perkembangan inflasi Sumatera Barat selama 4 tahun terakhir relatif terkendali dan hampir mencatat kan pola yang sama. Tekanan inflasi Sumatera Barat dapat terkendali hingga akhir tahun yang merupakan imbas dari terjaganya pasokan bahan pangan strategis se iring dengan adanya panen dari sentra produksi di dalam dan luar Sumatera Barat . Hingga bulan Maret perbandingan inflasi Sumbar dibandingkan Sumatera masih menduduki posisi terendah.

“ditinjau dari perkembangan laju inflasi tahun berjalan,realisasi inflasi Suma tera Barat hingga bulan Maret 2019 mencapai 0,02% atau berada dibawah laju inflasi Sumatera (0,04%), dengan laju inflasi tersebut Sumatera Barat menduduki posisi terendah ke-5 dikawasan Sumatera” ujar Wahyu Purnama A.

Dikatakan, untuk Kota Bukittnggi, pengendalian inflasinya semakin baik dari tahun ketahun, hal ini dibuktikan dengan tingkat inflasi daerah yang relatif rendah dan stabil disetiap bulannya,dengan tingkat pertumbuhan ekonomi diatas 6 per sen diatas Sumatera Barat bahkan Nasional,kedepan perkembangan pertumbuh an ekonominya akan semakin lebih baik, sebab kedepan sebagai motor petumbuh an ekonomi Sumatera Barat ada pada sektor  pariwisata, dan untuk pariwisata ini Bukittinggi paling siap, ungkap Wahyu Purnama.

Pada kesempatan itu,Wahyu Purnama A juga mengingatkan,untuk komodi tas potensial mengalami tekanan harga yang perlu diwaspadai saat Ramadhan dan Idul Fitri,seperti Beras, Cabai Merah, Bawang Merah, Telur Ayam Ras, Daging Ayam Ras dan Tarif Angkutan Udara.tambah Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat tersebut.

Sementara itu, Walikota Bukittinggi H.Ramlan Nurmatias,menyebutkan, Ko ta Bukittinggi bukanlah daerah penghasil utama barang – barang kebutuhanpokok seperti Beras, Cabai, telur dan lain – lain.Hal ini tentu akan mengakibatkan rentan nya kenaikan harga yang disebabkan adanya gangguan distribusi dari luar daerah maupun adanya spekulan yang melakukan penimbunan barang, untuk menjaga agar tetap stabil dilakukan berbagai upaya.

“untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok itu,tentu kita akan la kukan berbagai inovasi dan upaya, diantaranya,pemanfaatan lahan pekarangan melalui program Kebun Inflasi, Tinjauan dan Inspeksi pasar, Operasi pasar/Bazar murah, Pengendalian dan Pengawasan Elpiji Bersubsidi 3 Kg, Toko Tani Indonesia dan e-Warong, Pemberitaan harga pasar melalui media,himbauan dan dakwa me lalui ulama, Pertemuan dengan TPID Kabupaten/Kota tetangga serta melakukan Pertemuan dengan distributor utama kebutuhan pokok yag ada di Bukittinggi”, ujar Walikota Ramlan Nurmatias.

Kemudian menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H ini,agar harga kebutu han pokok tetap stabil. Walikota Ramlan Nurmatias mengatakan,ada beberapa hal yang  akan dilakukan, seperti bazar dan pasar murah oleh Dinas Koperasi,UKM dan Perdagangan,Dinas Pertanian dan Pangan.Bulog serta kerjasama dengan orga nisasi yang ada.

Dan agar tidak adanya spekulan yang melakukan penimbunan barang juga akan dilakukan razia ke gudang – gudang disributor untuk memastikan tidak ada nya penimbunan barang yang berakibat terhadap naiknya harga serta sidak pasar yang dijadwalkan pada minggu II dan III Ramadhan.tambah Walikota Ramlan Nur matias.

Diakhir acara setelah tanya jawab,Walikota Ramlan Nurmatias menghim bau agar masyarakat untuk tetap bijak dalam berbelanja dan bijak mengkomsum si makanan terutama pada saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri.(Edis)