BeritaPemerintahan

Hadiri Syukuran Angkatan XII SMA IBS Raudhatul Jannah, Erwin Yunaz : Pemimpin Harus Dipersiapkan

PAYAKUMBUH, dekadepos.com- Wakil Wali Kota Erwin Yunaz menyampaikan bangga dan takjub dengan prestasi akademis dan non akademis siswa Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Raudhatul Jannah (RJ).

“Masyallah, seluruhnya hafiz quran minimal 2 juz. Luar biasa, tak hanya berprestasi di bidang akademisnya saja, tapi prestasi non akademis juga. Selamat atas suksesnya Syukuran Angkatan XII SMA IBS Raudhatul Jannah tahun ini, iven ini sangat bagus seperti dikelola oleh Event Organizer (EO) profesional,” kata Erwin saat menghadiri Syukuran Angkatan ke XII SMA Islam Boarding School (IBS) Raudhatul Jannah (RJ) Payakumbuh, di Kaniang Bukit, Kelurahan Tigo Koto Dibaruah, Rabu (23/3).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Ihsan Fadillah, Kepala SD RJ Erianto, Kepala SMP RJ Ersiswarman, Kepala SMA RJ Rezi Ade Ridwan, perwakilan cabang dinas pendidikan wilayah IV Provinsi Sumbar dan kantor kemenag, pengawas PAI, serta wali murid.

Dalam amanatnya, Erwin Yunaz, orang nomor dua di Kota Randang itu juga menyampaikan jika menulis masa depan sudah harus dilakukan mulai dari sekarang, sekolah mempersiapkan anak-anak yang multi talenta untu menjadi pemimpin di masa yang akan datang.

“Pemimpin harus kita siapkan, maka semangat itu kita berikan pada anak-anak. Saat ini di era kompetisi yang ketat, metode pendidikan sudah berbeda jauh, tak lagi seperti 2-3 tahun lalu, semuanya telah berubah. Menguasai teknologi saat ini adalah kebutuhan sekaligus kewajiban kita, ditambah kemampuan beradaptasi dan berkomunikasi juga, karena satu bahasa saat ini sudah tak cukup lagi, minimal 2 bahasa, kita butuh menguasai banyak bahasa karena dunia memerlukan orang yang mampu berkomunikasi,” kata Erwin Yunaz.

Erwin juga menambahkan, sumber daya manusia dituntut untuk punya kompetensi kuat dengan ilmunya. Makanya, untuk menguasai ilmu itu, anak-anak harus terbang jauh mencari peruntungannya supaya siap bertarung di era kompetisi, karena kompetensi adalah keharusan.

“Pengalaman akan menjadi pelajaran berharga, persaingan bisa dengan siapa saja atau global. Kenyataan kedepan yang akan dihadapi membuat kita harus berbenah, bagaimana mencetak generasi yang islami dan kompetitif,” pungkasnya.

Ketua Pelaksana Devis Ade Vyosa mengatakan tema yang diangkat adalah “lahia dikambang manantang angin, ombak ditantang manuju pulau, kalauik riak mahampeh”, merupakan hasil kolabirasi panitia dengan guru Bahasa Indonesia.

“Di tema ini kami menggantung harapan kepada siswa siswi kelas 12 kalau hidup adalah perjuangan, pasti ada cobaan dan tantangan, maka dari itu perjalanan hidup harus sampai pada tujuan,”ujarnya.

Devis juga menambahkan ini merupakan impian dari RJ, dimana melalui sekolah islam lahir generasi yang melanjutkan estafet perjuangan Islam di indonesia.

“Ayo ananda rebut estafet itu agar kita mendapatkan validasi atau pengakuan di negeri ini, dengan 65 orang siswa kelas 12 yang akan lulus sekolah adalah generasi emas dan angkatan terbaik, diharapkan bisa mengembalikan marwah RJ karena selama ini telah menjunjung tinggi azas kekeluargaan di RJ, solidaritas tanpa batas dan kekompakan. Mewakili guru mengucapkan terima kasih kepada siswa, wali murid atas dukungannya,” kata Devis.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Islam RJ Ihsan Fadillah mengatakan pihaknya ingin menciptakan sosok yang luar biasa bertalenta, karakter islamnya kuat tapi juga memiliki keahlian yang jarang dimiliki oleh orang lain.

“Modalnya adalah berusaha belajar dan berjiwa sangat kompetitif sehingga nanti menjadi inspirasi,” kata Ihsan.

Ihsan juga menginginkan yayasannya bisa mengimplementasikan berbagai hal, untuk itu RJ terus berbenah, dimana saat ini sistem mulai terbangun, contohnya di berbagai unit sudah mandiri menjalankan program.

“Dengan adanya pembaharuan dari waktu ke waktu, semakin ada inovasi dan perubahannya, progress ini tetap dijaga. Kami juga sedang mempersiapkan sustainability pendidikan mulai dari TK hingga SMA, mengupayakan bagaimana kurikulumnya padu untuk satu yayasan, tidak lagi per unit,” ulasnya. (ds)

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts