SOLOK,dekadepos.com-
Nasib orang siapa yang tau, jika Allah SWT berkehendak, apapun bisa terjadi. Hal itupun dialami sendiri oleh Walinagari terpilih, Nagari Sungai Janiah, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Syafridola, dimana dirinya tidak akan menyangka bisa terpilih menjadi Walinagari Sungai Janiah, mengingat rivalnya orang terpandang, hebat dan ber-uang.





” Awalnya saya ikut mencalon, hanya mau mengukur sejauh mana kepercayaan masyarakat kepada saya. Tetapi Alhamdulillah, saya unggul jauh dari kandidat lain, ” cerita Syafridola, saat bersilaturrahmi dengan Wakil Bupati Solok, Senin sore (9/12) di Arosuka.



Syafridola, yang sehari-hari honor menjadi pegawai penjaga sekolah di SD 9 Gunung Talang atau SD 09 Sungai Janiah, memang dikenal suka menolong dan tidak banyak bicara. Menurutnya, hanya dengan bermodalkan nekad, pihaknya mendaftar ke Panitia Penyelenggara Pemilihan Walinagari (P2WN), sebagai Balon Walinagari Sungai Janiah.


“Namun saya tidak menyangka kalau dalam pertarungan Pilwana serentak di Kabupaten Solok tanggal 28 November 2019 lalu, saya bisa mengungguli para senior saya, ” cetus Syafridola.
Menurut Syafridola, kunci suksesnya meraih kemenangan hanya dengan kejujuran dan suka membantu sesama warga. “Kalau ada warga Sungai Janiah yang akan membuat kartu Keluarga dan KTP atau yang lainnya, maka saya tolong untuk mengurusnya ke Arosuka,” sebutnya.


Dari total DPT 1.041 suara, Syafridola sukses memperoleh suara sebanyak 499 dari empat orang calon. Dimana ada calon yang berasal dari purnawirawan TNI, mantan Kepsek dan tokoh masyarakat.

Kedatangan Syafridola sowan ke rumah Dinas Wakil Bupati Solok, dalam rangka untuk meminta arahan dan masukan dalam memimpin yang benar.
Pria 41 tahun dengan 4 orang anak itu, di kampungnya memang dikenal suka menolong antar sesama.



Wakil Bupati Solok, H. Yulfadri Nyrdin, SH, selain mengucapkan selamat atas terpilihnya jadi Walinagari Sungai Janiah, juga berpesan agar seusai Pilwana, Walinagari terpilih diminta untuk kembali merangkul seluruh relawan dan calon walinagari yang kalah.
“Ini adalah kompetisi dan ada yang kalah dan yang menang. Namun seusai Pilwana, mari kita saling berangkulan dalam membangun Nagari,” ucap H. Yulfadri Nurdin.
Selain itu, kelola dana nagari dengan transfaran dan jujur dan kalau mau memutuskan sesuatu lakukanlah dengan adil dan benar serta musyawarah mufakat.
“Kalau kita sudah bekerja dengan benar, maka semua akan menikmati dengan nyaman dan nagari juga akan maju, ” sebut H. Yulfadri Nurdin.
Selain itu, Walinagari sebagai ujung tombak pemerintahan di Nagari, juga bertanggung jawab dengan problema atau segala masalah yang ada di tengah masyarakat yang sangat komplik dan berusaha untuk memecahkannya.
“Kasarnya, satu daun pohon yang jatuh di nagari, Walinagari harus mengetahuinya, ” sebut H. Yukfadri Nurdin. (wandy)