Istri Sering Digoda, Pegawai Honorer Bunuh Teman Sekantor

Peristiwa,dekadepos.com

Peristiwa berdarah terjadi di lantai dua kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumsel Jalan Kapten A Rivai, Kecamatan Ilir Timur I Palembang Selasa (21/4) sekitar pukul 12.00 WIB.

Bacaan Lainnya

Pasalnya seorang pegawai honorer bernama Ramos (34) dikabarkan menusuk teman sekantor dengan pisau secara bertubi-tubi yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Informasi diperoleh, pegawai honorer kantor BPKAD Sumsel tersebut tak dapat meredam emosinya lantaran istrinya sering digoda dan dikirimi video porno oleh kornam bernama Ahmad Yoga Yadiko (33) yang tak lain merupakan teman sekantornya.

“Benar, motif pelaku membunuh korban didasari cemburu dan kesal karena korban sering menggoda istrinya. Selain menggoda korban juga sering mengirim video porno ke handphone istrinya,”ujar Kapolsek Ilir Timur I Kompol Deni Triana didampingi Kanit Reskrim Iptu Alkap dilansir dekadepos dari detiksumsel.com

Dikatakan, saat kejadian kantor dalam keadaan sepi kebetulan hanya ada tersangka dan korban. Usai menghabisi nyawa korban tersangka langsung menyerahkan diri ke Polsek Ilir Timur I sekitar pukul 12.30 WIB.

Sebelum membunuh korban tersangka sudah dua kali mengingatkan dengan memohon agar korban tidak lagi menggoda dan mengganggu istrinya namun tidak digubris oleh korban.

“Puncaknya hari ini pelaku memuntahkan kekesalan pulang ke rumah mengambil pisau dan datang lagi kekantor menemui korban lalu menusuk perut korban bertubi tubi. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Charitas dan meninggal dunia sekitar pukul 13.30 WIB,”bebernya.

Ditubuh korban, lanjut Deni ditemukan luka tusuk dibagian perut dan disekujur tubuhnya. “Saat ini korban sudah dibawa ke rumah duka oleh keluarganya. Korban dibunuh diruang kerja kantor BPKAD lantai dua sebelumnya membunuh korban tersangka mengintai tersangka melalui CCTV kantor,”bebernya.(rmp)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *