Jayasman, SE Bangun Ekonomi berbasis Kebersamaan

Pasaman Barat, Dekadepos.com

Mantan Sekretaris Dinas Perkebunan Pasaman Barat yang juga Dosen di perguruan tinggi Yayasan Pasaman ( YAPPAS) Jayasman SE, mengajak masyarakat dan generasi milenial agar pro- aktif dalam menggali sumber ekonomi produktif di sekitar kita. Hal itu ia ungkapkan Rabu 13 Oktober 2021.

Jayasman juga menegaskan bahwa masyarakat maupun generasi muda harus selalu berinovasi dan kreatif dalam menumbuh kembangkan ekonomi di tengah masa Pandemi, dengan melihat peluang usaha. Baik dalam bentuk home industri maupun usaha skala nasional dan ekspor.

” Jadi kita juga bukan sebatas mengajak, tetapi terjun langsung dengan mengembangkan budidaya Talas Sente dan porang dalam memanfaatkan pekarangan.” Ucapnya.

Dosen yang biasa disapa pak Jay, turun langsung disamping sebagai dosen juga turun melakukan pengolahan pekarangan dengan sistem tumpang sari yang akan dilakukan antara pinang Batara dengan Talas Sente dan Porang.

” Kita berharap kepada masyarakat dan generasi muda agar saling bersinergi dalam membangun ekonomi kerakyatan dengan dimulai dari kita untuk kita, karena jika kita selalu bergantung kepada bantuan pemerintah, maka kapan kita akan mandiri.” Tambahnya.

Sementara itu Manguli selaku pelaku usaha Talas Sente dan Porang di Pasaman Barat, mengatakan apa yang disampaikan Dosen YAPPAS Jayasman itu sangat lah mulia karena kita harus bisa membaca peluang pasar baik lokal maupun internasional.

Sebab di era digital dan keterbukaan informasi kita jangan tidur, karena bila kita tidak melek mata, tentu kita selaku masyarakat apalagi generasi muda bakal tertinggal dan menjadi penonton.

” Mari kita bangun usaha dengan pola pemberdayaan masyarakat sekitar, agar bisa terbangun ekonomi gotong royong yang saling menguntungkan”. katanya.

Ia juga menambahkan, saat ini pasar terbuka secara internasional dalam dunia pertanian yakni Porang dan Talas Sente, jadi tidak ada salahnya di Pasaman Barat ini masyarakat kreatif dalam usaha Talas Sente. Seperti yang dilakukan/dikembangkan oleh petani di Gapoktan Albasiko I Bunuik. (SMS/Af)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *