Payakumbuh, Dekadepos.com
Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Propinsi Riau semakin berdampak pada kualitas udara di Payakumbuh, meski masih berada dalam ambang batas kewajaran, namun masyarakat mulai merasakan sesak nafas, sakit kepala akibat kabut asap yang kian menebal sejak beberapa hari terakhir.





Keluhan sesak nafas dan jarak pandang yang makin pendek mulai dikeluhkan masyarakat, sejumlah pengendara mulai terlihat menggunakan masker. Mereka menyebutkan bahwa menggunakan masker untuk mengantisipasi dampak yang lebih parah jika tidak menggunakan masker disaat kabut asap makin tebal.





Hal itu diungkapkan Resi (20) salah seorang karyawan Swasta di Payakumbuh. Menurutnya, beberapa hari sebelumnya ia memang belum menggunakan masker, baik di pagi hari maupun malam hari, namun sejak dua hari terakhir penggunaan masker harus ia lakukan karena mulai merasakan sesak nafas.


“ Iya, sejak dua hari terakhir memang kabut asap terasa makin tebal, dan mulai mengakibatkan sesak nafas, bersin serta sakit kepala. Mengantisipasi dampak yang lebih buruk, saya memilih untuk menggunakan masker.” Sebutnya.

Wanita yang selalu menggunakan kendaraan roda dua tiap bepergian itu juga mengatakan bahwa, kabut asap di Payakumbuh terliahat makin tebal pada pagi dan siang hari.



Hal yang sama juga diungkapkan masyarakat lainnya, menurut Irvan (40) ia mulai menggunakan masker sejak dua hari terakhir karena kabut asap di Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota makin tebal, sejak menggunakan masker sesak nafas maupun sakit kepala mulai berkuran.
“ Sejak dua hari terakhir saya mulai menggunakan masker, karena kabut asap makin tebal. Dan alhamdulillah sesak nafas maupun sakit kepala mulai berkurang.” Ujarnya. (Edw).