Kasus “Begal Nenen” Meluas

Lokasi kerap dijadikan pelaku melancarkan aksinya

Payakumbuh, Dekadepos.com

Korban Kejahatan “Begal Nenen” yang terjadi beberapa waktu lalu di Kawasan Padang Kudo Jelang Simpang Empat Menuju Kelurahan Koto Tangah Kecamatan Payakumbuh Barat Meluas, dari data yang ada di Kantor Lurah Koto Tangah Kecamatan Payakumbuh Barat setidaknya lima orang telah menjadi korban dari pelaku yang hingga kini belum diketahui orangnya itu.

Bacaan Lainnya

Menanggapi peristiwa tersebut, Aparatur Kelurahan setempat yang dipimpin Lurah Ade Vianora menggelar pertemuan dengan unsur masyarakat, RW, Pemuda, Palanta Kamtibmas dan aparat kepolisian dan Babinsa. Pertemuan di Aula Kantor Lurah Koto Tangah itu digelar Selasa pagi 29 Januari 2019.

Dihadapan peserta Rapat yang hadir, Ade mengungkapkan bahwa korban dari peristiwa “Begal Nenen” yang melapor ke Kelurahan mencapai 5 orang, mereka berasal dari Kelurahan yang sama yakni Kelurahan Koto Tangah, dan menjadi korban “Begal Nenen” di lokasi yang sama.

” Iya, memang sudah ada 5 orang warga kita yang melapor ke Kantor Lurah karena menjadi korban kejahatan memegang bagian sensitif korban, menurut korban kejadian tersebut terjadi dilokasi yang sama yakni di Padang Kudo.” sebut Ade Vianora didampingi Memed, Kasi Trabtib Kelurahan Koto Tangah, Usai rapat pertemuan.

Ade juga menyebutkan, dalam pertemuan tersebut juga diharapkan warga Koto Tangah dan Warga Luhak Limopuluah untuk lebih berhati-hati saat keluar rumah terutama saat sendirian dan ditempat yang sepi.

BACA JUGA: Aksi ‘Begal Nenen’ Resahkan Warga Payakumbuh

Cantik (37) nama samaran, salah seorang korban “Begal Nenen” dihadapan peserta Rapat mengungkapkan bahwa aksi kejahatan tersebut kembali terjadi baru-baru ini, namun lokasi peristiwa tersebut terjadi di kawasan Bonai yang masih masuk ke Kelurahan Koto Tangah.

” Semalam peristiwa tersebut kembali terjadi, namun tidak di Kawasan yang lama (Pendakian Padang Kudo) tapi di Kawasan Bonai. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 Wib, korban adalah teman saya.” Ujar Cantik yang juga menjadi korban “Begal Nenen” Akhir tahun lalu.

Cantik juga menambahkan, saat ia menjadi korban kejahatan itu pada akhir tahun lalu, Pelaku menggunakan motor Matic dan tidak menggunakan helm.

Manis, korban “Begal Nenen” lainnya yang juga hadir dalam pertemuan di Kantor Lurah tersebut mengungkapkan hal yang sama dengan Cantik. Parahnya, Pelaku “Begal Nenen” nekad melakukan akses kejahantannya meski Manis tengah membonceng dua orang anaknya.

” Saya juga jadi korban pelaku pada akhir Desember lalu, Pelaku menggunakan motor Matic dan telah mengikuti saya sejak dari Simpang Empat Padang Tinggi.” ujarnya.

Sebelumnya kasus “Begal Nenen” dikabarkan di Media Sosial (Medsos) juga terjadi di Kawasan Bukit Sitabur yang diketahui memang kerap sepi pada malam hari. (Edw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *