Kejuaraan Dunia Bridge, Atlet MTsN Sawahlunto Bawa Indonesia Tempati Posisi Pertama

Atlet bridge MTsN Sawahlunto, Sumatera Barat, Shafa Salsabila dan Suyenti Reza Amelia
Atlet bridge MTsN Sawahlunto, Sumatera Barat, Shafa Salsabila dan Suyenti Reza Amelia (Kuga)

Sawahlunto,dekadepos.com

Atlet bridge MTsN Sawahlunto, Sumatera Barat, Shafa Salsabila dan Suyenti Reza Amelia bersama tiga pasangan atlet dari Sulawesi Utara (dua pasang) dan Kepulauan Riau berhasil menempati posisi pertama hingga seri 4 dari 7 seri yang direncanakan dalam kejuaraan dunia bridge online setelah mengalahkan tim Kroasia 20 – 0.

Bacaan Lainnya

Dilansir dari media bridge dunia youth.worldbridge.org, tim Indonesia mengumpulkan 59,29 VP. Sementara posisi ke 2 hingga 4 masing-masing ditempati Taiwan, Italia dan Kanada.

Selanjutnya tim asuhan pelatih Jhon Tumewu dan Raf Radian Agung ini akan menghadapi Denmark, Italia dan Rumania. Jika Indonesia tetap berada di posisi pertama hingga seri ke 7, Indonesia dipastikan akan naik ke ajang Liga Primer, kasta tertinggi kejuaraan dunia bridge online.

Sementara Kepala MTsN 2 Kota Sawahlunto, Tatis Arni mengatakan bahwa Shafa Salsabila dan Suyenti Reza Amelia merupakan siswi berprestasi di Sekolah.

“Mereka sekarang kelas 9. Prestasi Shafa dan Amel juga bagus di kelas. Mereka juara kelas. Hampir semua atlet bridge di madrasah juga merupakan siswa berprestasi,” jelas Tatis saat dihubungi via telepon.

Sebelum Shafa dan Amel, atlet bridge dari MTsN 2 atas nama Dimas Fikri Aza dan M. Al Hanif lebih dulu merasakan ketatnya kejuaraan dunia bridge (non online) di Italia.

Sementara tahun ini, Shafa dan Amel juga masuk dalam penjaringan nasional untuk kejuaraan dunia bridge Oktober mendatang di Italia.

Berkaca pada prestasi yang terus diraih atlet bridge ini. Pihak madrasah terus memberikan support kepada para atlet. “Pihak Madrasah sangat mensupport olahraga brigde. Bridge adalah salah satu cabang ekstrakurikuler siswa disamping ekstrakurikuler unggulan lainnya guna melahirkan nilai – nilai positif dalam diri siswa untuk mengembangkan talenta dan mengasah potensi diri untuk selalu berkreasi dan berprestasi dalam rangka menanamkan pendidikan kharakter. Hal ini dilakukan untuk wujudkan cita – cita mulia menuju madrasah hebat dan bermartabat,” terang Tatis. (Kuga)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *