BERITA LIMAPULUH KOTA HARI INI: Kementerian Kelautan dan Perikanan Akan Bangun Instalasi Riset Perikanan di Limapuluh Kota
LIMAPULUH KOTA, Dekadepos.com
Pasca Penandatanganan perjanjian hibah dan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Daerah berupa tanah seluas satu hektare dari Pemkab Lima Puluh Kota kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berapa waktu lalu.
Serta menindaklanjuti kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ke Limapuluh Kota, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia berencana bangun instlasi Riset Perikanan Regional Sumatera di Limapuluh Kota.
Menurut Menteri Trenggono, lahan itu akan digunakan untuk pengembangan riset perikanan, salah satunya gurami Bima. Termasuk pengembangan ikan lokal lainnya yang memiliki nilai jual tinggi seperti ikan Gariang (Tor duorenensis).
“Semua sudah lengkap, jadi tinggal bagaimana dari hasil hibah ini bisa dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya produktif,” ujar Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kusdiantoro dilansir dekadepos.com dari laman resmi Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, pada Kamis (21/10).
Ia menyampaikan, saat ini kebutuhan terhadap ikan, baik di dunia maupun di Indonesia pada khususnya, terus meningkat. Sekitar 30 tahun lalu, dominasi produksi perikanan masih didapat dari perikanan tangkap yakni sebesar 78-79%, tapi kini keadaannya sudah berubah, tinggal 52-53%. Sekitar 48% sudah dihasilkan dari perikanan budidaya.
Untuk itu, kita harus beralih, mulai memikirkan bagaimana menggunakan teknologi maju untuk memproduksi ikan dalam jumlah besar, yaitu melalui kegiatan budidaya, tuturnya.
Melihat kondisi itu, KKP mencanangkan tiga program prioritas. Dua di antaranya terkait upaya BRSDM di Lima Puluh Kota, yaitu pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor dan pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
Senada dengannya, Kepala Biro Keuangan KKP Cipto Hadi Prayitno optimis dengan beberapa komoditas baru hasil riset Pusriskan BRSDM yang berpotensi besar untuk dikembangkan di Lima Puluh Kota.
Contohnya ikan Gariang ‘Sakti’ (Tor duorenensis) sebagai ikon yang benilai jual tinggi dan memiliki nilai kearifan lokal, serta beberapa ikan hias lokal, antara lain Green Sumatra, Rasbora Harlequin, Botia, dan Rainbow Kurumoi.
Menurut Cipto, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Limapuluh Kota sangat serius dalam meningkatkan kualitas produksi bidang perikanan melalui riset di wilayah Sumatera.
Dengan sinergi ini, ia berharap dapat meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya perikanan yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Sebelumnya, Pemkab Limapuluh Kota dan KKP telah melakukan Penandatanganan perjanjian hibah dan Berita Acara Serah Terima Hibah Barang Milik Daerah berupa tanah pada Kamis (14/10/2021) lalu, di Lima Puluh Kota.
Tanah yang dihibahkan tersebut seluas 1 hektare, berlokasi di Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau. (rdo)