Koordinator Sahabat Gus Yaqut Ranah Minang, Tanggapi Aspirasi Kolaborasi Ulama dan Ormas

Sijunjung, Dekadepos.com

Koordinator Sahabat Gus Yaqut Ranah Minang, Fadhlur Rahman tanggapi aspirasi kolaborasi ulama dan ormas Sumbar yang menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dicopot dari jabatannya. Ia menilai aspirasi yang dihearingkan ke DPRD Sumbar kurang bervitamin. Apalagi terkait pernyataan menteri agama tentang “Menteri Agama adalah untuk NU” dan menggeser hari besar Islam.

Bacaan Lainnya

Fadhlur yang akrab disapa Gus Lur menjelaskan bahwa konteks ini jelas pembicaraan untuk kalangan internal. Mengingat pernyataan tersebut dilontarkan dalam forum internal NU pada acara peringatan hari santri nasional 2021 lalu melewati webinar.

“Inikan untuk motivasi, yakni memotivasi santri dan pesantren untuk bangga. Jadi harap memaknai sesuatu berdasarkan konteksnya,” kata Gus Lur melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/11/2021).

Gus Lur sangat menyayangkan Hearing ke DPRD Sumbar oleh para ulama dan ormas tersebut hanya sebatas copot mencopot.

“Yah, apa yang dihearingkan ke DPRD Sumbar dari para ulama dan ormas di Sumbar terkait dengan pernyataan Menteri Agama, sangat disayangkan hanya membicarakan tentang copot mencopot. Karena soal itu merupakan hak prerogatifnya presiden,” ujarnya.

Gus Lur mengajak untuk lebih arif menyikapi sesuatu serta tidak gampang terseret ke ranah yang lain yang bertujuan yang tak jelas. Apalagi Gus Menteri (Gus Yaqut) sudah menyampaikan konteks pernyataannya.

“Banyak isu lain yang yang lebih penting dan perlu mendapat perhatian masyarakat luas khususnya di ranah Minangkabau, coba kita mengupas hal-hal yang produktif, bukan lantas sebaliknya” ajak Gus Lur yang juga alumni Pendidikan Kepemimpinan Nasional GP Ansor VII Tanara Banten.

Sementara itu, Gus Lur menjelaskan masih banyak lagi yang harus kita dikritisi oleh para ulama ulama dan ormas Minangkabau di ranah maupun di rantau, adalah soal maraknya di ranah minang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dan menjadi angka tertinggi. Termasuk narkoba yang sangat menghantui para orang tua di ranah minang yang mengancam sandi kehidupan yakni Adat Basandi Sarak- Sarak Basandi Kitabullah

“Mungkin, hal hal inilah yang perlu kita bicarakan dan kita tuntaskan bersama sama dalam memberantasnya, demi masa depan anak cucu kita. Karena kasus ini ada di lingkungan terdekat kita, jangan sampai tugas penting para ulama dan organisasi masyarakat di Minangkabau terabaikan” pungkasnya. (Heru)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *