Mabuk Tuak, Petani di Limapuluh Kota Tewas

Limapuluh Kota, Dekadepos.com

Diduga akibat menengak / Minum miras jenis tuak, seorang Petani bernama Syaiful (40) Warga Kenagarian Koto Bangun Kecamatan Kapur IX ditemukan tidak bernyawa didepan sebuah Warung milik warga bernama Linsar di Joorng Sukakarya Kenagarian Lubuak Alai Kecamatan Kapur IX Kabupaten Limapuluh Kota pada Rabu (17/1) sekitar pukul 02.30 Wib. Dari keterangan pihak kepolisian, sebelumnya sekitar pukul 22.00 Wib, korban menegak Tuak bersama dua orang rekannya lainnya yang juga petani, yakni Sulaiman (67) warga Jorong Koto Bangun Kecamatan Kapur IX serta Buyung Syaipul (55) juga warga Koto Bangun. Ketiganya menengak miras jenis tuak dirumah warga bernama Kifli (36). Kifli sendiri merupakan adik kandung Korban.   

Bacaan Lainnya

Usai “ Mabuk “ tuak bersama, ketiga petani tersebut melanjutkan menengak Tuak ke sebuah warung yang diketahui Milik Linsar. Sekitar pukul 02.00 Wib, Korban Syaiful berjalan menuju Palanta (Tempat duduk.red) yang ada di depan warung dan berbaring. Disana ia mengerang kesakitan di bagian dada dan muntah hingga diketahui tak bernyawa lagi. Korban diketahui tak lagi bernyawa oleh kedua rekannya tersebut.  

“ Dari Informasi yang kita kumpulkan, korban bersama dua orang temannya memang minum tuak bersama. Korban diketahui yang paling banyak meminum tuak. Dari satu rumah, mereka berpindah ketempat lain, yakni disebuah kedai. Tuak yang mereka minum tersebut diketahui dibawa oleh korban. Dari hasil visum luar oleh Dokter, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga juga merelakan kematian korban dan menolak untuk dilakukan Autopsi”. Sebut Kapolres Limapuluh Kota, AKBP. Haris Hadis Melalui Kasat Reskrim, AKP. Anton Luther didampingi KBO. Reskrim, Iptu. M. Arvi, Rabu sore (17/1).

Mantan Kasatreskrim Polres Tanah Datar itu juga menyebutkan, diatara ketiga petani tersebut, korban diketahui yang paling banyak menengak miras. Sementara darimana Tuak tersebut dibeli dan dioplos dengan minuman lainnya atau tidak belum diketahui secara pasti. “ Korban diketahui yang paling banyak menengak miras. Ia juga yang membawa tuak tersebut untuk diminum bersama dua orang rekannya itu”. Ujarnya.

Selain tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan ditubuh korban, dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap muntah korban juga tidak ada indikasi keracunan. Jasad korban selanjutnya akan dibawa pihak keluarga ke Pasaman Timur.

Ditempat terpisah, Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat Daerah Pemilihan (Dapil II) Kota Payakumbuh & kabupaten Limapuluh Kota mengaku ikut berduka cita dengan kematian korban. Ia berharap dengan kejadian tersebut bisa jadi pelajaran bagi semua. Kepada Satpol-PP Kabupaten Limapuluh Kota, ia berharap bisa meningkatkan Patroli/razia terhadap warung-warung yang menjual Tuak ataupun rumah/lokasi yang memproduksi minuman tersebut.

“ Kedepan, kita harapkan Razia/patroli yang lebih sering bisa dilakukan oleh Satpol-PP, sehingga tidak ada ruang lagi bagi mereka yang menjual ataupun memproduksi tuak”. Sebutnya. (Est)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *