Maharnis Zul: Jangan Sampai Terjadi Aksi Pemalakan di Objek Wisata Goa Ngalau Indah

PAYAKUMBUH, dekadepos.com-

Ketua Komisi B DPRD Kota Payakumbuh, Maharnis Zul, dalam kunjungan lapangan bersama anggota Komisi B ke Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh, Selasa (26/1/2021) meminta kepada jajaran dinas setempat untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan terhadap objek wisata yang ada di Kota Payakumbuh, uatamaya objek wisata Ngalau Indah.

Maharnis Zul berharap, untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan dan bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi objek wisata yang ada di Kota Payakumbuh, jangan sampai terjadi aksi pemalakan terhadap para pengunjung, terutama terhadap para wisatawan yang datang berkunjung menikmati keindahan Goa Ngalau Indah.

Untuk mengantisipasi agar tindakan pemalakan tersebut tidak terjadi, ujar Maharnis Zul, diberharapkan kepada pihak Disparpora Kota Payakumbuh untuk menghadirkan tenaga keamanan di objek wisata Ngalau Indah tersebut.

“Tapi jangan nanti sampai terjadi pula, pangar yang makan tanaman. Artinya, jika ada pengunjung melakukan kesalahan atau melanggar norma, cukup ditegur saja dan jangan sampai terjadi pula tindak pemalakan atau pemerasan,” harap Maharnis Zul.  

Maharnis Zul juga menyatakan, sekaitan adanya kebijakan Pemko Payakumbuh akan menyerahkan pengelolaan eks kantor Balaikota Payakumbuh di Bukik Sibaluik, untuk disulap menjadi hotel, meski sudah direkomendasikan pihak DPRD. Namun sejauh ini masih ada komplain dari warga Balai Panjang terkait persoalan tanah yang stastus pinjam pakai.

“Pada prinsipnya, Komisi B DPRD Kota Payakumbuh memberikan dukungan adanya kebijakan Pemko akan menjadikan eks bangunan kantor Balaikota Bukik Sibaluik itu untuk dijadikan hotel maupun kampus Perguruan Tinggi. Yang penting, jangan jadikan Kota Payakumbuh sebagai kota transit, namun jadikanlah kota ini sebagai kota tujuan. Artinya, hadirkan hotel bintang tiga dengan fasilitas bintang lima. Sehingga dengan majunya daerah Kota Payakumbuh sebagai daerah tujuan, akan berdampak kepada aspek ekonomi masyarakat dan daerah.” ujar Maharnis Zul.

Dipenghujung paparannya, kader Partai Golkar yang sudah 3 periode menjadi wakil rakyat di lembaga DPRD Kota Payakumbuh itu berharap, apa yang disampaikan Komisi B agar dijadikan sebagai bahan masukan. Artinya, kedatangan Komisi B ke Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh jangan dinilai untuk mengkritik saja.

Pada kesempatan tersebut, Maharnis Zul, juga menginformasikan kepada jajaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh bahwa, untuk melestarikan cagar budaya yang ada di Kota Payakumbuh, utamanya keberadaan Rumah Gadang yang ada di Empat Balai, pihaknya sudah pernah melakukan koordinasi dengan Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif terkait bantuan dana untuk rehabisitasi terhadap rumah gadang tersebut.

Namun dari pihak Kementrian diperoleh penjelasan bahwa dana bantuan untuk budaya di lembaga Kemenkraf tersebut minim, maka harapan untuk mendapatkan dana bantuan rumah gadang tersebut belum dapat diwujudkan.   

Sementara itu Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Hamdi Agus yang ikut serta dalam kunjungan kerja Komisi B ke Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh itu menyampaikan harapan agar Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh terus menggali potensi wisata yang ada di daerah ini.

Meskipun kondisi daerah ini masih pandemi, kiranya perlu melakukan inovasi baru dengan menciptakan icon-icon baru seperti yang telah dilakukan Walikota Payakumbuh, Riza Falepi, dengan melakukan normalidasi Batang Agam.

“Kedepannya, Pemko sudah merencanakan akan melanjutkan pembangunan normalidasi Batang Agam mulai dari jembatan Balai Panjang sampai jembatan Tanjung Pauh. Jika pembangunan normalidasi Batang Agam tersebut sudah terealisasi, maka panjang jalan kiri dan kanan sepanjang aliran Batang Agam mencapai 24 kilomoter. Sedangkan lahan kosong disepanjang aliran Batang Agam sepanjang kawasan normalisasi akan diusulkan menjadi hutan kota. Dan tentunya, kehadiran Batang Agam akan menjadi objek wisata baru yang akan menjanjikan datangnya para wisatawan untuk berkunjung,” sebut Hamdi Agus.  

Sedangkan anggota Komisi B, Edwar DF, Ahmad Ridha, Heri Iswandi Dt. Muntiko Alam dan Yernita, berharap kepada jajaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh untuk menjadikan kota ini sebagai daerah tujuan.

“ Upayakan Kota Payakumbuh menjadi kota prioritas di Sumbar sebagai daerah kunjungan,” pinta srikandi Partai Gerindra tersebut.

Pada kesempatan tatap muka dengan anggota Komisi B DPRD Kota Payakumbuh itu, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh, Desmon Corina didampingi para Kabid, Riswandi, Jebri Abdi, Delni Putra dan Doni Saputra, menyampaikan apresiasi kepada anggota Komisi B DPRD Kota Payakumbuh yang telah memberikan masukan, dorongan, saran dan kritikan kepada Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh untuk terus melakukan inovasi, agar dunia kepariwisataan dan kebudayaan daerah ini maju dan berkembang.   

Namun demikian, Kadis Parpora, Desmon Corina menyampaikan harapan agar DPRD Koya Payakumbuh terus memberikan dukungan dan dorongan untuk memajukan sektor pariwisata di Kota Payakumbuh.    

“ Sarana dan prasarana pariwisata di Kota Payakumbuh terus ditingkatkan, baik kualitas maupun jumlahnya. Namun demikian pengelolaan kolam renang Ngalau Indah masih ada kendala soal ketersedian air yang masih mengandalkan air PDAM. Disparpora Payakumbuh berharap, adanya kajian terkait sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk keberadaan kolam renang tersebut. Sejauh ini sumber air sudah ada di sekitar lokasi, namun perlu kajian izin pemakaian air tanah,” ungkap Desmon Corina.  

Desmon Corina juga mengungkapkan bahwa, potensi wisata kuliner sangat berkembang di Kota Payakumbuh. Dengan potensi wisata kuliner tersebut diharapkan Kota Payakumbuh bukan lagi sebagai kota persinggahan tetapi akan menjadi kota kunjungan.

“ Untuk mendukung pekembangan sektor parisiwata di daerah ini, Disparpora Payakumbuh telah meningkatkan sektor wisata perkotaan seperti Payakumbuh Bugar, Batang Agam dan Pentas Seni di objek wisata serta iven-iven rutin. Kita berharap keberadaan pentas-pentas yang ada dimanfaatkan untuk tempat latihan atau mengisi kegiatan lainnya. Minimal 1 kali dalam sebulan. Tujuannya untuk menarik kunjungan,” pungkas Desmon Corina (ds)

Pos terkait