LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com –
Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota di bawah pimpinan Bupati Safaruddin Datuak Bandaro Rajo telah merancang program pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas yakni membangunan jalan dan jembatan.





Bupati Safaruddin menyebutkan, sarana penghubung antar kampung dan kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, sangat penting dilakukan untuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat, utamanya masyarajat yang berada di daerah pinggiran.



“ Program membangun dimulai dari daerah pinggiran adalah gagasan yang muncul dari aspirasi masyarakat, guna mewujudkan pemerataan pembangunan menuju ekonomi kerakyatan,” ujar Bupati Safaruddin.


Tegasnya, ungkap Bupati Safaruddin, infrastruktur jalan merupakan dasar untuk menentukan perekonomian masyarakat. Sebab apabila jalan baik, dapat membuka isolasi masyarakat. Bila insfrastruktur baik, akan berpengaruh pada perekonomian dan pembangunan di suatu daerah karena masyarakat tidak lagi sulit memasarkan hasil pertanian mereka.


Memasuki tahun ke dua kepemimpinan Bupati Safaruddin, harus diakui bahwa program pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur di daerah ini terus bergeliat. Itu artinya, membangun dari pinggir yang menjadi slogan dan digaungkan Bupati Safaruddin pada masa kampanye Pilkada lalu, terbukti bukan hanya sekadar lip service sebagai pemanis untuk menggaet simpati masyarakat saja.

Terbukti, tahun ke dua masa kepemimpinan Bupati Safaruddin, program pembangunan utamanya pembangunan infrastruktur dimulai dari daerah pinggiran tersebut, benar-benar sudah diwujudkan jadi sebuah kenyataan.



Masyarakat Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX yang beberapa tahun terakhir mengeluhkan akses jalan ke daerah mereka yang tak kunjung mendapat perhatian Pemerintah Daerah, kini mulai merasa lega karena selama kepemimpinan Bupati Safaruddin kondisi masyarakat yang berada paling ujung di wilayah timur Kabupaten Limapuluh Kota itu, terus mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
Melalui lobi-lobi tak kenal lelah, baik ke Pemerintah Pusat maupun ke Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Limapuluh Kota akhirnya mendapat kucuran dana untuk peningkatan infrastruktur jalan Provinsi Sialang-Galugua-Tanjung Jajaran dengan total anggaran senilai Rp9 Miliar.
Perencanaan pembangunan yang dimulai dari wilayah pinggiran yang merupakan implementasi visi daerah itu, juga dilakukan di Kecamatan Akabiluru dengan total anggaran Rp4 Miliar untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur di daerah tersebut.
Tak hanya itu, pembangunan jalan Sungai Dadok Kecamatan Gunuang Omeh ke Koto Tangah, Kecamatan Bukit Barisan, juga dianggarkan sebesar Rp15,5 Milliar. Sementara untuk akses jalan antara Nagari Baruah Gunuang, Koto Tinggi dan Sungai Naniang juga dianggarkan dana sebesar Rp16,5 Milliar untuk perbaikan.
Di Kecamatan Gunuang Omeh, jembatan Lubuak Batu Sabolah yang merupakan penghubung Jorong Sungai Mangkirai dan Jorong Koto Marapak yang menelan biaya sebesar Rp2,3 Miliar telah tuntaskan dikerjakan dan diresmikan Bupati Safaruddin pada awal tahun 2022 lalu.
“Peresmian Jembatan Lubuak Batu Sabolah merupakan konstruksi bangunan pertama yang diresmikan periode kepemimpinan kami,” kata Safaruddin.
Tidak hanya di Gunuang Omeh, jembatan jalan Sompik di Nagari Talang Maur, Kecamatan Mungka yang sempat terputus juga telah diperbaiki. Dengan bentangan 21 meter, pembangunan jembatan itu menelan biaya Rp2,5 Milliar.
“Dengan telah rampungnya jembatan jalan Sompik, saya harap dapat membantu nagari menjadi poros pembangunan di Limapuluh Kota” harap Bupati Safaruddin.
Sementara itu, di Nagari Talang Maur juga digelontorkan dana dengan nilai sama yakni Rp2,5 Milliar untuk perbaikan jalan agar perekonomian masyarakat daerah tersebut dapat meningkat.
Diakui Bupati Safaruddin, upaya lobi-lobi yang dilakukan untuk menggaet dana pusat dan provinsi dalam upaya percepatan pembangunan di Limapuluh Kota juga mulai menunjukkan hasil.
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk infrastruktur jalan dengan pembiayaan Rp16,65 Miliar berasal dari DAK Reguler Kementerian PUPR. Komposisi pembiayaannya, Rp15,5 Miliar untuk ruas Tanjung Bungo-Baruah Gunung-Simpang Sungai Dodok dan Rp1,15 miliar untuk ruas jalan Simpang Mangkirai-Mangkirai.
Disamping itu, Pemerintah Provinsi Sumbar juga mengucurkan anggaran hingga Rp82,8 Millar pada 2022 untuk membantu percepatan pembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota dalam berbagai sektor.
Anggaran Rp82,8 Milliar tersebut diantaranya Rp5,8 Milliar untuk pendidikan, kesehatan Rp7,5 Milliar, kehutanan Rp4,9 Milliar. Lalu untuk Koperasi dan UMKM Rp1,5 Milliar, perkebunan Rp7,5 Miliar, dan pariwisata Rp8,3 Milliar serta beberapa sektor lainnya.
Menurut Bupati Safaruddin, kucuran dana yang cukup besar dari Pemprov Sumbar itu sangat membantu pihaknya dalam merealisasikan pembangunan yang telah direncanakan untuk mewujudkan Limapuluh Kota yang madani, beradat dan berbudaya.
Tidak hanya akses jalan, irigasi untuk lahan pertanian warga juga jadi perhatian serius Pemkab Limapuluh Kota di bawah kepemimpinan Bupati Safaruddin.
Dana pembiayaan dari Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank) senilai Rp3,5 Miliar berhasil digaet. Bersama-sama dengan Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air (PSDA) Sumbar, Pemkab Limapuluh Kota melakukan perbaikan bangunan irigasi sepanjang 1.300 meter.
Tidak hanya itu, pembangunan jaringan irigasi Sandaran Bubua di Nagari Sariak Laweh, dengan pagu kontrak Rp916 juga juga telah memasuki tahap akhir, waktu pelaksanaannya adalah 150 hari kalender, terhitung tanggal kontrak 1 Juli 2022.
Daerah Irigasi (DI) Sarasah Tanggo di Dusun Taratak, Jorong Sarilamak, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau. Data kontrak kegiatan DI Sarasah Tanggo ini, meliputi panjang saluran 500 meter, dengan lebar 75 cm – 100 cm. Pagu kontraknya Rp558 juta lebih dengan masa kerja 1 Juli-25 Oktober 2022.
“Saya berharap irigasi ini dapat membantu masyarakat untuk mensukseskan program-program yang direncanakan dalam RPJMD 2021-2026,” kata Bupati Safaruddin.
Percepatan pembangunan Ibu Kota Kabupaten (IKK) Sarilamak yang merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Bupati Safaruddin juga telah dilaksanakan.
Baru-baru ini, Bupati Safaruddin melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terletak kawasan komplek kantor Bupati Limapuluh Kota di Sarilamak. Pembangunan RTH itu menelan biaya senilai Rp3,5 Milliar.
“Alhamdulillah, keinginan mewujudkan bangunan dan fasilitas yang monumental di ibu kota yang selama diidamkan masyarakat akhirnya terwujud,” kata Bupati saat acara peletakan batu pertama pembangunan RTH tersebut.
Bupati Safaruddin mengatakan, peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada pembangunan RTH tersebut menjadi momentum keseriusan Pemkab Limapuluh Kota dalam mewujudkan percepatan pembangunan kawasan IKK Sarilamak.
RTH nantinya dapat menjadi pusat kegiatan maupun pusat rekreasi bagi seluruh masyarakat. Hal itu tentunya akan memberikan multiplier effect terhadap berbagai sektor, utamanya sarana olahraga, perkembangan UMKM maupun promosi pariwisata.
“Kebermanfaatan RTH nantinya akan menjadi sarana berbagi informasi maupun mengembangkan minat bakat di lokasi yang nanti menjadi Ikon Limapuluh Kota di masa yang akan datang,” ujar Safaruddin.
Bupati Safaruddin juga mengatakan, program pembangunan tengah dilaksanakan Pemkab Limapuluh Kota bukan hanya dari daerah pinggiran yang jauh dari pusat pemerintahan saja.
Namun daerah berbatasan dengan Kota Payakumbuh yakni jalan Nagari Taram batas Kota Payakumbuh menelan anggaran Rp 1,5 Mililar dan jalan Sungai Beringin- Simpang KUD anggaran Rp 2,2 Milliar juga mulai dikerjakan tahun 2022 ini.
“ Peningkatan jalan dibeberapa titik yang mengalami kerusakan diantaranya ruas jalan Taram-Bukik Limbuku, Taram-Kapalo Banda, ruas Labuah Gunuang-Sitanang Nagari Taram yang berbatasan dengan Payobasung, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh juga kita kerjakan,” ungkap Bupati Safaruddin.
Dipaparkan Bupati Safaruddin, pekerjaan jalan ruas Taram-Bukik Limbuku telah dialokasikan anggaran sebanyak Rp 2,5 Miliar. Sedangkan ruas Taram menuju Kapalo Banda telah dianggarkan dana sebanyak Rp1,2 Miliar dan ruas jalan Labuah Gunuang-Sitanang dengan dana Rp1,5 Miliar.
Sementara itu Pemkab Limapuluh Kota juga telah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 2 Milliar lebih untuk pembukaan jalan baru Kototinggi, Kecamatan Gunung Omeh dengan Bonjol Kabupaten Pasaman.
“Kita bertekad, pembangunan membuka akses jalan di daerah pinggiran yang telah diprogramkan, benar-benar akan kita wujudkan menjadi kenyataan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan daerah. “ pungkas Bupati Safaruddin yang juga pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dan anggota DPRD Sumbar itu. (ds)