Mengais Sampah Ditengah Mewabahnya Virus Corona Demi Keluarga

Laporan: Edison Sikumbang         

Sungguh hiba nasib Laki laki separoh baya bernama Jon Hendri (52). Betapa tidak, ditengah mewabahnya virus Corona yang menakutkan bagi semua manusia.

Bacaan Lainnya

Dan ketika banyak orang berdiam diri didalam rumah untuk menyelamatkan diri dari ancaman Virus Corona, justru Jon Hendri harus berjalan kaki dari satu tumpukan sampah ke tumpukan sampah lainnya, guna mengais Rezki dari barang rongsokan yang ada di tumpukan sampah tersebut yang bisa dijualnya.

“Bagaimana lagi, tak ada pekerjaan lain yang bisa dikerjakan yang dapat menghasilkan uang setiap hari,” ujar Jon Hendri membuka percakapan dengan penulis, ketika sedang mengais sampah di bak sampah samping DPRD Bukittinggi, Jumat (3/2) siang.

Menurutnya, pekerjaannya ini sudah dilakoninya semenjak bujang, sejak ia masih berusia 15 tahun. “Apalagi setelah beristri dan memiliki anak, tentunya membutuhkan biaya setiap hari untuk menghidupkan keluarga,” tambah suami dari Lisnawati itu.
           
Sebelumnya, laki-laki separo baya yang mengaku berasal dari Kamang, kabupaten Agam itu, mengaku tinggal dikampung hanya mengandalkan pekerjaan bertani, namun hasil yang didapat dari bertani harus menunggu hasil panen.

Sedangkan biaya hidup harus ada setiap hari. Makanya Jon Hendri memutuskan bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan antara Rp.40 ribu sampai Rp.50 ribu sehari. “Dengan uang yang didapat itulah,saya menghidupi keluarga,” tambahn bapak 3 orang  anak itu.
          
Saat sekarang ini, ditengah mewabahnya Virus corona (COVID-19)kebanyakan orang berdiam diri didalam rumah, Ia malah tetap terus bekerja.

“Semua orang takut terkena Virus Corona, termasuk saya.Namun apa hendak dikata, mata pencaharian hanya sebagai pemulung, kalau berdiam diri didalam rumah dengan apa keluarga dihidupkan,”ungkapnya lagi.

Luar biasa laki-laki ini, ia kepala keluarga yang betanggungjawab terhadap keluarganya, Buktinya saja, ia menantang ‘badai’ Virus Corona demi menghidupkan keluarganya.

Baginya, Keluarga harus makan dan sehat. Keluarganya segalanya bagi Jon Hendri. Kalau ia berhenti memulung, karena takut akan Corona, dengan apa keluarganya hidup dari hari ke hari.

”Biarlah, semua tentang Corona kita serahkan kepada sang pencipta,”harap Jon Hendri dengan wajah lusuh.

Selama ini, ia mengakui, ada ada saja Rezki yang diberikan orang orang yang peduli kepadanya. “Alhamdulillah, ada yang memberi beras, ada yang memberi gula dan ada juga yang memberi sembako secara lengkap dengan Minyak Goreng,”ungkapnya.

Dikatakan, sekarang ia hanya tinggal bertiga dengan istri dan putrinya yang nomor dua. Karena kedua putrinya yang lain sudah menikah.

“Semoga saja virus corona ini cepat berlalu dari atas bumi ini, sehingga saya tidak merasa takut dan was was lagi mengais barang rongsokan dari tumpukan sampah ke tumpukan sampah lainnya,” tutupnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *