Bukittinggi,Dekadepos.com.
DPRD kota Bukittinggi merekomendasikan kepada Pemerintah Kota Bukittinggi untuk dapat merubah desaign Pendestrian Jam gadang yang Viral diisukan mirip Mata Dajjal.Pemko Bukittinggi dan Konsultan Perencana Revitalisasi Pendestrian jamgadang sepakat untuk merubah Desaign Pendestrian jam gadang tersebut.

Hal itu,terungkap pada rapat terbuka DPRD dengan pemerintah kota Bukittinggi dan juga konsultan perencana revitalisas pedestrian Jam Gadang.Rapat yang digelar di gedung DPRD Bukittinggi, Senin (8/10),Dipimpin langsung oleh Ketua DPRD,Beny Yus rial,didampingi,Wakil Ketua dan sejumlah anggota DPRD,serta dari Pemko Bukittinggi hadir Sekda H.Yuen karnova,SOPD terkait serta dari Konsultan Perencana Pendestrian Jam gadang..
Sekda Bukittinggi, H.Yuen Karnova, pada kesempatan itu, mengakui, beberapa minggu terakhir,desaign pedestrian Jam Gadang tengah viral dan diisukan mirip deng an lambang dajjal. Namun demikian, pemerintah kota menegaskan, bahwa tidak ada se dikit pun niat untuk membuat sesuatu perencanaan yang mengarah ke situ.

“Pemerintah daerah tidak berniat membuat sesuatu untuk mengundang dajjal ataupun mengarah ke lambang atau logo dajjal. Jam gadang adalah pusat dari desaign ini dan kawasan sekitarnya ditata semenarik mungkin.Di kawasan itu juga akan ada ru ang tebuka sebagai medan nan bapaneh,” jelas Yuen Karnova.
Tim Leader Konsultan Perencana, Indra Mahdi,pada kesempatan itu juga menje laskan, pihaknya yang telah mendesaign revitalisai taman Jam Gadang ini, membantah keras adanya unsur logo dajjal seperti yang viral saat ini.Desaign ini dibuat sesuai deng an konsep green city dan telah melewati perencanaan yang matang.

“Kami dari PT. Anirindo sebagai konsultan perencana, Apapun yang kami ran cang dan buat telah melalui perencanaan yang matang. Semuanya kami buat dengan konsep kaidah arsitektur.Kami tidak ada menyalahi aturan dan tidak mengetahui hasil desaign ini menyangkut atau terkait dengan logo mata dajjal,” ungkapnya.
Untuk itu,pihaknya segera menyiapkan detail dari desaign alternatif untuk taman pedesteian Jam Gadang ini. Saat ini sudah ada desaign alternatif dua, namun akan disi apkan detail dari rencana itu.kata Indra Mahdi yang turut didampingi Timnya.
“Desain alternatif ini kami buat, untuk mengantisipasi kesalahpahaman dari ma syarakat. Kami berharap jangan salah persepsi juga, karena tidak ada niat sedikitpun untuk mengarahkan desaign awal itu kepada organisasi dajjal seperti yang dihebohkan. Kami saja baru tau tentang adanya simbol itu. Kami berharap masyarakat mengerti dan tidak saling tuding lagi. Kami akan siapkan desaign alternatifnya dalam waktu dekat,” tambahnya.
Sementara itu,Ketua DPRD Bukittinggi,Beny Yusrial,menjelaskan,rapat koordina si ini dilaksanakan guna mendapat informasi yang jelas terkait detail dari desaign pen destrian Jam Gadang, yang tengah viral dan diisukan mirip mata dajjal. Hal ini tentu me nimbulkan keresahan masyarakat dan untuk mengantisipasi adanya kesalahpahaman serta polemik di tengah tengah masyarakat,makanya DPRD mengambil langkah untuk melaku kan rapat koordinasi ini.
“Kami ingin ada kejelasan untuk menjawab keresahan warga. Karena memang tugas kami di DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat dan mengkoordinasikannya dengan pemerintah kota,” jelas Beny.
Terkait hasil rapat, Beny menyampaikan, DPRD Bukittinggi sepakat untuk mere komendasikan kepada pemerintah kota,untuk merubah desaign taman pedestrian Jam Gadang. Sehingga tidak ada lagi simbol-simbol yang mengarah kepada logo atau sim bol organisasi dajjal.
“Kami minta kepada pemerintah daerah, jika memungkinkan dan sesuai aturan yang ada, diharapkan dapat merubah desain taman Jam Gadang ini. Sehingga tidak ada lagi desaign yang mengarah kepada simbol organisasi dajjal itu,” ungkapnya.
Dari hasil rapat itu, pemerintah kota bersama Konsultan Perencana secara garis besar setuju dengan perubahan, desaign pola lantai.Untuk itu,kita dari DPRD mengapre siasi upaya dari konsultan perencana dan persetujuan dari pemerintah kota Bukittinggi itu.Tentunya,perubahan desaign ini bukan karena adanya pembenaran terhadap desain yang mengarah pada mata dajajal seperti yang diisukan.kata Beny Yusrial.
“Perubahan ini jangan disalahartikan pula sebagai pembenaran bahwa adanya mata dajjal. Namun lebih kepada mengantisipasi dan menjawab keresahan warga, se hingga apa yang diharapkan masyarakat dapat direalisasikan dan desaignnya sesuai dengan falsafat Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah,”tambah Politisi Gerin dra tersebut ( Edis )