Menyeruput Kenikmatan Secangkir Kopi di Lereng Gunung Sago

Laporan: Ridho Muldi Putra 
 
Bagi para pecinta kopi, menyeruput secangkir kopi diyakini bisa meningkatkan suasana hati. Maka tak heran, para pecinta kopi tak bisa melewatkan seharipun tanpa kopi. Nah, bagaimana kalau menyeruput kopi disuguhkan dengan pemandangan alam yang luar biasa? Tentunya bisa menumbuhkan imajinasi yang penuh warna.
 
Ya, ditempat yang satu ini, menyeruput secangkir kopi bukan hanya soal enaknya saja, suasananya juga ikut berperan. Namanya Gudang Kopi Kubua Jawi Camp, berlokasi di Lereng Gunuang Sago, tepatnya di Jorong Simaladuang, Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota.
 
Lebih Kurang menempuh jarak 20 Km dari pusat Kota Payakumbuh, bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun empat. Lokasinya sedang hitznya saat ini, diburu semua kalangan, mencicipi secangkir cita rasa kopi asli Luak Limo Puluah sekaligus memandangi kindahan alam Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh dari atas gunug.
 
Bayangkan, ngopi disini ditemani suara angin, suara binatang, burung liar dan serangga, seolah sahut menyahut, melantunkan satu irama menambah indahnya suasana. Apalagi malam hari, gemerlap lampu kota tak mau kalah memukau para pengunjung.
 
Dulunya, lokasi ini tak banyak diketahui masyarakat, cuma rimba yang dimanfaatkan masyarakat untuk bercocok tanam. Beberapa tahun belakangan masyarakat sekitar berswadaya menjadikan lokasi ini sebagai warung kopi dengan pemandangan alam yang mempesona. 
 
Seiring waktu, tempat ini pun mulai dikenal oleh para wisatawan. Banyak pelancong yang mengunjungi tempat ini. Spesialnya lagi, biji kopinya langsung digrinder di lokasi.
 
“Ditempat ini, kita hanya menyediakan kopi asli Limapuluh Kota, Robusta Asli Sungai Kumuyang alias Luli (luak Limopuluah,red),” sebut Dewa, salah satu barista kopi kepada penulis.
 
Memang masyarakat yang menjual kopi disini tidak menjual kopi merek lainnya, selain kopi Sungai Kumuyang, Kopi Kasnya Limapuluh Kota. “Memang itu tujuan kita, bagaimana membumikan kopi asli daerah, yang rasanya tak kalah nikmat dari kopi ternama di daerah lain,” tambah Dewa.
 
Menu kopi ditempatnya pun beragam, tak hanya tubruk, kopi Kas Sungai Kumayang ini juga diolah menjadi  Capucinno, Latte dan jenis-jenis kopi lainnya. “Kita terus berinovasi bagaimana menjadikan gudang kopi ini sebagai tempat nongkrongnya anak muda, sembari menikmati kopi dan memandangi keindahan lukisan alam sang pencipta,”sebutnya.
 
Dikatakannya, semenjak lokasi ini disulap sebagai tempat ngopi dan wisata alam, lokasi ini menjadi ramai tak pernah sepi pengunjung. “Alhamdulillah, menjadi ladang rejeki baru bagi masyarakat, termasuk para petani kopi sekitar,” sahut dewa.
 
Senada juga diungkapkan pengelola lainnya, bernama Jas, juru parkir sekaligus pengelola lokasi warung kopi ditempat itu, ia menceritakan bagaimana awalnya ia bersama pemuda swadaya mengarap lokasi tersebut, hingga akhirnya menjadi buruan masyarakat dari berbagai daerah.
 
“Mudah-mudahan kedepan lokasi ini menjadi destinasi agrowisata baru di Kabupaten Limapuluh Kota,” Sebut Pak Jas.
 
Dijelaskan Pak Jas, untuk warung kopi di lokasi tersebut buka dari pukul 09.00 WIB pagi  dan tutup pada pukul 09.00 Malam. “Jadi, pengunjung yang ingin menikmati kopi disini bisa merasakan suasana pagi hari, suasana senja yang merah merona, dan pijar warna warni lampu kota dimalam hari,” sebutnya.
 
MERASAKAN SENSASI NEGERI DIATAS AWANNYA LIMAPULUH KOTA
 
Suasa Diatas awan, (ig: @Kubuajawicamp)
 
Sebenarnya tidak hanya tentang kopi dan keindahan alam pada sore dan malam hari saja, sebut pak jas lagi, seiring ramainya pengunjung yang datang, pengolala ditempat ini juga menjadikan lokasi ini sebagai area camping bagi pencinta alam. (bersambung ke halaman berikutnya)

Pos terkait