Meski Dalam Tahap Pekerjaan, Jalan Sudah Retak

LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com-

Masyarakat Pakan Rabaa, Jorong Gadut, Nagari Batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota mempertanyakan sekaligus meragukan kualitas kontruksi jalan cor beton bertulang yang tengah dikerjakan CV. AK di lokasi tersebut.

Pasalnya, walaupun proyek jalan beton senilai Rp 841.581.102,94 milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah II Propinsi Sumatera Barat itu, saat ini sedang dalam tahap pekerjaan, namun kondisinya sudah ada yang retak.

“Kami mempertanyakan sekaligus meragukan mutu atau kualitas pekerjaan jalan cor beton bertulang yang baru rampung dikerjakan sepanjang 40 meter ini. Soalnya, walau masih dalam tahap pekerjaan, namun badan jalan cor beton besi bertulang ini sudah retak,”ungkap tokoh masyarakat setempat, Rotman Ucok Silitongga mempertanyakan.

Menurut Rotman Ucok Silitongga, meskipun dia tidak memahami soal teknis pekerjaan proyek kotruksi jalan beton bertulang, namun dia menilai proyek pembangunan rehab atau pemeliharan rutin jalan Propinsi di ruas jalan batas Kota Payakumbuh-Lintau ini, diduga pekerjaan tidak mengacu pada teknis pekerjaan.

“Saya melihat besi tulangan yang dipakai untuk cor beton ukurannya sangat kecil,” sebut Rotman Ucok Silitongga.

Padahal, ulas Rotman Ucok Silitongga, ruas jalan Payakumbuh-Lintau, tepatnya di kawasan Pakan Rabaa, Gadut, Lareh Sago Halaban ini, kondisinya sudah lama rusak berat akibat tiap hari dilindas kendaraan bertonase berat.

“Jalan ini hancur karena tiap hari dilindas kendaraan bertonase berat mengangkut material batu milik pengusaha tambang di kawasan Lareh Sago Halaban. Sejak aktifitas usaha pertambangan batu itu beroperasi di daerah ini, jalan propinsi menghubungan Payakumbuh-Lintau ini, kondisi rusak parah,” sebut Rotman Ucok Silitongga.

“Terkait jalan beton bertulang yang kini tengah dikerjakan dan sudah selesai dicor sepanjang 40 meter, ternyata belum dimanfaatkan sudah retak. Saya khawatir jalan beton tersebut tidak akan bertahan lama. Pasalnya, di badan jalan beton itu nantinya, akan dilewati kendaraan bertonase berat,” pungkas Rotman Ucok Silitongga.

Sementara itu pihak pelaksana CV. AK yang dihubungi di lokasi untuk dikonfirmasi, Rabu (23/10) terkait adanya badan jalan cor beton itu yang sudah retak, meskipun masih dalam tahap pengerjaan, belum berhasil dimintai keterangan karena pihak pelaksana proyek tidak berada di lokasi termasuk pihak konsultan pengawas. (edw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *