Mulyadi: Pembangun Jalan Tol di Sumbar tak Bisa Ujug-ujug

PAYAKUMBUH, dekadepos.com –

Anggota DPR-RI, Ir.H.Mulyadi menyebutkan bahwa, pembangunan jalan tol di Propinsi Sumatera Barat tak bisa ujug-ujug begitu saja. Terpikir, lalu langsung  dibangun tidak bisa begitu. Artinya, pembangunan jalan tol itu perlu pemikiran dan kajian yang matang.

Hal itu diungkapan Mulyadi kepada awak media saat acara buka bersama dengan warga asal Agam-Bukittinggi yang bermukim di Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh Limapuluh Kota, red) tergabung dalam Himpunan Angkatan Muda Bukittinggi-Agam Bersatu (Hamba Bersatu) di sebuah restoran di kawasan Koto Nan Ampek, Rabu (29/5).

Mulyadi menilai bahwa, pembanguan jalan tol di Propinsi Sumatera Barat itu terlalu cepat. Menurutnya, dia termasuk orang yang mengkritik bahwa, pembangunan jalan tol di Sumatera Barat itu terlalu cepat. Kenapa? Pertama, persoalan tanah belum selesai. Kedua, pembangunan jalan tol tersebut perlu kajian-kajian mendalam. Artinya, apa dampak sosial, dan dampak ekonominya sejauh mana. Apakah pembangunan jalan tol itu sudah dikaji? Kalau sudah dikaji, kenapa faktanya pembangunannya terkendala?

“Saya tidak bisa mengatakan, apakah pembangunan jalan tol itu harus dilanjutkan apa tidak. Karena menurut saya, pembangunan jalan tol tersebut harus kaji sedalam-dalamnya. Sejauh apa dampak ekonominya dan sejauh mana dampak sosialnya termasuk dampak keberadaan jalan-jalan lama,” ulas calon Gubernur Sumbar 2020 yang digadang-gadang punya dukungan kuat ini. .

Menurut pandangan Mulyadi, persoalan pebangunan infrastruktur tidak hanya dilihat dari satu sisi. Termasuk pembangunan jalan tol di Sumbar, bukan hanya persoalan pembangunan infrastruktur jalan untuk melewatkan manusia atau barang saja. Namun lebih jauh dari itu, ada persoalan-persoalan lain yang harus dikaji secara mendalam.

“Tegasnya, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pihak pemerintah tidak bisa ujug-ujug begitu saja. Saya lihat waktu itu, pemerintah mau menghidupkan kembali sarana transpor jalur kereta api. Tapi, tak jadi-jadi. Terus stop, mangkrak lagi. Ini menurut hemat saya, perencanaan infrastruktur itu tidak bisa dengan tiba-tiba, termasuk rencana pembangunan jalan tol,” ujar Mulyadi.

Diakui Mulyadi bahwa 5 tahun menjadi pimpinan Komisi V DPR RI yang membidangi ifrastruktur, dia sudah memahami persoalan pembangunan bidang infrastrutur.

Itulah sebabnya, ujay Mulyadi, ketika ketemu dengan Mentri PU, dia sudah sampaikan beberapa hal yang terkait dengan pembangunan infrasruktur di Sumatera Barat, termasuk pembangunan jalan tol.

“ Saran saya kepada Pak Menteri PU, pembangunan jalan tol di Sumatera Barat, harus dilakukan kajian-kajian yang koperhensif dan tidak tidak bisa dengan serta merta. Artinya, teringat sekarang bangun jalan tol, ayok kita bangun jalan tol. Tidak bisa begitu. Padahal, masyarakat Sumatera Barat itu belum siap. Makanya, kalau ingin bangun infrastruktur harus dipersiapkan dengan matang sesuai dengan keinginan masyarakat Sumatera Barat, “ ulas Mulyadi.

Diakui Mulyadi, mangkraknya pembangunan jalan tol di Sumatera Barat, salah satu terkendalanya karena perencanaan tidak matang. Akhirnya, pembangunannya terkendala soal ganti rugi tanah dan tidak jadi-jadi dibangun. (edw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *