Pembangunan Terpotong, DPRD Bukittinggi Pertanyakan Pekerjaan DAM SMPN 7

Bukittinggi,dekadepos.com

Wakil Ketua DPRD Bukittinggi H.Trismon dan anggota Komisi III DPRD Jon Edwar mempertanyakan pembangunan Dam pengamanan tebing SMPN 7 di Kelurahan Parit Antang, Kec.Aua Birugo Tigo Baleh (ABTB) yang terpotong dan menim bulkan kerawanan longsor terhadap Tebing tersebut.
           
H.Trismon dan Jon Edwar mempertanyakan itu, ketika meninjau langsung kondisi Dam pengaman Tebing SMPN 7 yang dinyatakan sudah siap 100 porsen itu, Kamis (29/11) kemaren.
           
Kepada kedua anggota dewan itu,Zulfia selaku Kepala SMPN 7 menjelaskan, kalau pembangunan Dam pengaman tebing itu dilaksanakan dengan APBD Kota Bukittinggi tahun 2018.Karena keterbatasan anggaran,baru seperti ini selesainya. kata Zulfia.
           
Dari pengamatan Dekadepos,com kondisi Dam yang sudah selesai itu, terlihat antara tebing dengan Dam yang dibangun ada jarak sekitar 3 meter, kemudian tinggi Dam yang dibangun juga separo tebing,dan antara dinding Dam yang di bangun dengan tebing juga ada kosong sekitar 1 meter,dengan kekosongan itu, di kuatirkan akan memicu terjadinya longsor yang akan mengancam Sekolah.Sebab air akan tergenang antara tebing dengan Dam pengaman yang dibangun.

Bacaan Lainnya

“Biasanya Dam pengamanan tebing dibangun merapat ke tebing dan bukan nya dikosongkan seperti ini.Kalau begini kondisinya, kita kuatir tebing SMPN 7 ini bisa ambruk,apalagi saat ini musim penghujan”,ujar Wakil Ketua DPRD H.Trismon.
           
Kemudian,Pembangunan Dam Pengamanan tebing ini, kenapa terputus, kok tidak dilanjutkan sampai tuntas, termasuk Dam yang dibangun itu, kok tidak dilokasi Sekolah yang telah tergantung dibibir tebing. Untuk itu kita akan mempertanya kannya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi,kata H.Trismon yang diamini Jon Edwar.
           
Sementara itu,Kasi Sarana dan Prasarana Bidang Pembinaan Pendidikan da sar,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Masdem yang dikomfirmasi Dekadepos  melalui ponselnya, Kamis sore menjelaskan, pembangunan Dam Pengaman Tebing SMPN 7 itu dibangun tidak merapat ke tebing, karena kita membuatnya sehabis batas tanah milik kita,yang batas tanahnya ada sekitar 3 meter dari tebing. Jadi itu sengaja kita bangun dibatas tanah untuk penyelamatan asset tanah yang kita miliki.ujar Masdem .
           
Sedangkan untuk pembangunan Dam itu sendiri,memang hanya sampai yang terlihat itu saja,karena untuk tahun ini anggaran yang tersedia untuk pem bangunan Dam pengaman tebing itu hanya Rp.400 juta lebih.Dan untuk kelanjutannya belum bisa dipastikan, kapan dilanjutkan. Sebab untuk tahun anggaran 2019 , kita cukup banyak membangun sekolah,termasuk SMPN 7 sendiri.Makanya kita tidak bisa pastikan,kapan Pembangunan Dam pengaman tebing itu dilanjuitkan . ujar Masdem.
           
Dengan tidak adanya kepastian,kapan dilanjutkan pembangunan Dam peng amanan tebing SMPN 7,maka pembangunan yang sudah ada sekarang akan menjadi sia sia tanpa ada mamfaatnya,bahkan dapat mengkuatirkan kondisi tebing se kolah tersebut( Edis )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *