Payakumbuh, Dekadepos.com
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Payakumbuh mengingatkan pelajar di daerah itu untuk tidak hura-hura saat perpisahan sekolah, sebab biasanya perpisahan sekolah lekat dengan kegiatan hura-hura, corat-coret seragam sekolah, hingga konvoi lalu lintas terus menjadi keluhan masyarakat. Aksi siswa yang baru tamat tersebut kerap dinilai meresahkan. gaya hura-hura mencerminkan potret gagalnya hasil pendidikan yang dibangun selama belasan tahun.

MUI Payakumbuh memotret lebih dalam akan fenomena yang menjadi tradisi tahunan bagi generasi muda harapan bangsa tersebut. Hal tersebut diungkapkan Sekum MUI Payakumbuh, H. Hannan Putra Lc MA.
“Pendidikan yang berhasil akan terpancar dari kehidupan orang berilmu tersebut yang zuhud, tawadhu, dan akhlaknya yang mulia. Itulah potret hasil pendidikan yang kita temukan dalam al-Adab-nya Imam Hasan Al-Bashri,” papar Buya Hannan baru-baru ini.

Untuk itu, Ustadz yang juga pimpinan pesantren tersebut memesankan agar lembaga pendidikan di Kota Payakumbuh bisa memperlihatkan hasil pendidikan mereka dengan nilai-nilai positif. Pihak sekolah juga diminta mengawasi dan mensiasati agar tradisi hura-hura dan pesta kelulusan tidak berdampak negatif.
“Semoga pendidikan anak-anak kita ini ditutup dengan husnul khatimah pada acara perpisahan mereka. Seragam sekolah jangan dicoret dan lebih baik disumbangkan. Silahkan bergembira akan kelulusan. Tapi diekspresikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang positif,” pungkas beliau. (Edw/Rel).
