Pimpinan DPRD Kota Solok Panggil Walikota Bahas Anggaran Penanganan Covid-19

SOLOK, dekadepos.com

Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can,SE bersama Wakilnya Efriyon Coneng dan Bayu Kharisma memanggil Walikota Solok bersama unsur Forkompimda, untuk duduk secara bersama, guna membahas anggaran serta langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam pencegahan masuknya virus covid-19 di Kota Solok.

Bacaan Lainnya

Rapat kerja yang dilaksanakan diruangan Rapat besar Sekretariat DPRD Kota Solok, Selasa (31/3) tersebut,  di hadiri oleh Walikota Solok, H.Zul Elfian,SH,Msi, Kapolresta Solok, AKBP Ferry Suwandi,S.I.K, Dandim 0309 Solok,Letkol Arm, Reno Triambodo, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Solok, Ulfan Yustian Arif,SH, Ketua LKAAM Kota Solok, H.Rusli Katib Sulaiman, Bundo Kanduang, Kepala Inspektorat, Kepala Dinas BPBD, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pangan, Kepala BKD, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Satpol PP dan Camat se Kota Solok.

Ketua DPRD Kota Solok,Yutris Can,SE menyampaikan, Rapat kerja yang terkesan mendadak ini di latar belakangi dengan langkah-langkah yang telah dan akan di ambil Pemerintah Kota Solok terkait pencegahan masuknya virus covid-19 di Kota Solok.

“Virus corona saat sekarang sudah berdampak yang sangat luar biasa terhadap segala aspek Kehidupan dan untuk mengatasi masalahanya kita harus saling bekerja sama untuk mengahadapi masalah ini,” sebut Yutris Can.

Dijelaskannya, saat ini sudah di bentuk gugus satgas dan kami belum memahami dalam bentuk apa Surat Keputusan yang di keluarkan oleh Walikota Solok. “Kiita dari DPRD merasa sangat prihatin melihat Tim yang bekerja di lapangan telah saling bahu membahu dalam mencegah agar virus corona tidak masuk ke wilayah Kota Solok. Bahkan mendengar selentingan di tengah-tengah masyarakat yaitu bahwa untuk masyarakat yang menginginkan penyemprotan dana tidak ada. Hal ini sangat miris kita dengar tentang Pemerintah yang tidak bisa mencarikan larutan untuk penyemrotan. Sedangkan kita memiliki banyak tenaga relawan untuk melakukan penyemprotan Disinfektan seperti TNI, Polri, PMI, WMI dan relawan lainnya,” terang Yutris Can.

Selain itu, berbicara tentang alat pelindung diri (APD) tim medis kita yang sangat minim.  “Kita masih bersyukur sampai saat ini di Kota Solok belum ada ditemukan masyarakat yang positif terkena virus Covid-19 walaupun di luar Kota Solok sudah ada yang dinyatakan positif. Kita mengajak mari saling membuka diri agar persoalan penanganan ini cepat teratasi anggarannya,” tambah Efriyon Coneng.

DPRD yakin tim yang di komandoi oleh Walikota Solok memiliki problem yang perlu kita duduk bersamakan.salah satunya terkait operasional,gizi dan suplemen untuk peningkatan imun Tim medis dan relawan yang bekerja dilapangan.

 Walaupun di lapangan tim ini butuh gizi dan istirahat dan semuanya tidak terlepas dukungan dari APBD, namun kita ingin tim yang tergabung dalam satgas ini di Backup. Persoalannya nanti kita bersepakat antara DPRD dan Pemerintah Daerah untuk melakukan penggeseran dana yang belum mendesak. Kami mewakili Banggar mendukung penggeseran anggaran, sepanjang tidak bertentangan dengan aturan hukum yang ada sesuai peruntukannya guna mencegah masuknya virus covid-19,” sebut Efriyon Coneng.

Selain itu ada selentingan isu yang beredar dari ASN tentang himbauan Walikota Solok untuk memotong Tunda ASN agar di sumbangkan membantu masyarakat yang menjadi dampak dari covid-19 dan DPRD berharap bapak walikota untuk tidak memberlakukan pemotongan tunda tersebut karena ASN kita merupakan dampak juga dari virus corona dan kami tidak ingin hal ini disalah artikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Ada beberapa hal yang perlu kita mintakan pandangan dan saran yaitu salah satunya dasar Gubernur Sumatera Barat melarang Daerah untuk berkreasi dalam membantu masyarakat yang terdampak covid-19 yaitu sebanyak 3.339 KK jumlah itu tidak masuk kedalam PKH yang dananya bersumber dari APBN,selain itu data sebanyak 3339 KK apakah sudah data yang valid atau data yang lama,kami berharap dilakukan pendataan lagi supaya tidak terjadi persoalan dikemudian hari.

Walikota Solok Zul Elfian,SH,Msi, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada ketua DPRD yang telah memfasilitasi pertemuan bersama Forkopimda yang belum pernah kita lakukan guna membahas penanganan virus covid-19. 

Kondisi terkini di Kota Solok jumlah kasus covid-19 yang positif alhamdulillah tidak ada sedangkan orang dalam pemantauan sebanyak 366 orang dan pasien dalam pemantauan sebanyak 49 orang.

Adapaun beberapa hal dan langkah yang telah dilakukan yaitu membuat edaran tentang bahaya virus corona agar masyarakat selalu waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Kemudian membentuk Tim gugus tugas yang telah melakukan penyemprotan disinfektan di tempat fasilitas publik yang ramai di kunjungi oleh masyarakat seperti tempat ibadah, perkantoran,  taman, terminal, pasar, jalan umum dan tempat wisata.

“Kita tidak tahu keberadaan virus ini mengendap yang jelas virus ini bisa muncul ditempat-tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Untuk pencegahan dengan menggunakan disinfektan memang tersedia terbatas kadang-kadang hanya di peroleh melalui OPD dengan caranya sendiri,” terang Zul Elfian.

Selain itu kita sudah mengambil langkah yaitu meliburkan anak sekolah sampai tanggal 2 April 2020 dan dalam rencana kami akan memperpanjang masa libur anak sekolah sampai tanggal 21 April 2020.

Saat ini petugas yang bekerja dilapangan memang mengalami beberapa kendala seperti terbatasnya alat pelindung diri (APD) dan Perlu kami sampaikan Organisasi Perangkat Daerah yang kita perlukan memang menunggu anggaran seperti gugus tugas di OPD masing-masing seperti Dinas Perhubungan membutuhkan anggaran sebesar Rp.65.500.000, Satpol PP Kota Solok sebesar Rp.373.200.000, Bagian Perekonomian sebesar Rp.67.500.000, Dinas Perindag Koperasi dan UKM sebesar Rp.12.750.000,Dinas Kesehatan sebesar Rp.3.052.161.807, Camat Kota Solok sebesar Rp.1.500.000.000, BPBD Kota Solok sebesar Rp.1.600.000.000 dan Dinas Sosial sebesar Rp.575.000.000. Jadi total anggaran keseluruhnya Rp.7.246.111.807.

“Kita kedepannya akan membentuk Posko disetiap kelurahan yang nantinya akan di kelola oleh RT dan RW serta LPMK dengan melibatkan masyarakat yang setiap 24 jam akan memantau orang yang datang diwilayahnya masing- masing serta melakukan pendataan.”ujarnya.

Kapolresta Solok, AKBP Ferry Suwandi,S.I.K  menyampaikan permasalahan sosial akibat virus corona dalam seminggu ini hanya penganiayan dan kasus cabul sedangkan kasus pencurian serta pemerasan Nihil di Kota Solok.

Sesuai maklumat Kapolri dijelaskan salah satunya untuk menutup tempat hiburan dan kami meminta Walikota Solok untuk memberikan himbauan agar dilakukan penutupan.saat sekarang pengetahuan virus corona banyak diketahui lewat media elektronik atau artikel artinya masyarakat masih banyak yang belum paham akan akibat virus corona.

“Kita harus menjaga jangan sampai timbul gejolak sosial di tengah masyarakat akibat dampak dari virus corona. Untuk menghindari kejahatan kami akan membubarkan setiap kerumunan karena hal ini akan dapat menimbulkan kejahatan. Terkait masalah kegiatan kami dari Polres bukan hanya masalah penyemrotan saja namun kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya virus covid-19,” terang AKBP Ferry Suwandi.

Untuk menunjang kegiatan kami tersebut sangat dibutuhkan uluran tangan dari Pemerintah Daerah untuk menyediakan alat pelindung diri. Terkait masalah penganggaran sepanjang tidak bertentangan dengan aturan hukum kami mendukung, dalam situasi saat sekarang kita memang butuh anggaran untuk penanganan pencegahan virus corona seperti melakukan penggeseran anggaran yang tidak di prioritaskan.

Sementara Dandim 0309 Solok,Letkol Arm.Reno Triambodo dalam pandangannya menyampaikan situasi saat sekarang yang hampir darurat dengan musuh yang tidak kelihatan. Kesadaran masyarakaat saat ini di Kota Solok masih kurang tentang akan bahayanya virus covid-19.

“Kami meminta kepada Pemerintah Daerah untuk selalu mensosialisasikan akan bahaya virus corona agar seluruh komponen masyarakat membudayakan hidup sehat. Kami sudah memerintahkan anggota untuk menyampaikan himbauan melalui camat dan lurah agar tidak menjual hasil pangannya keluar Daerah,” ucap Letkol Arm.Reno Triambodo.

Dandim mengusulkan untuk mengkampanyekan melalui edukasi agar masyarakat paham apa sebenarnya virus corona tersebut. Saat sekarang tidak semua masyarakat yang paham akan bahaya corona.

“Kita sebaiknya tidak menghitung anggaran satu bulan namun kita berpikir untuk kedua bulan berikutnya,kami berharap agar viruss corona tidak ada di kota solok dan mari sama-sama kita jaga,” terang Letkol Arm. Reno Triambodo.

Kasi Intel Kajari Solok, Ulfan Yustian Arif,SH memaparkan terkait dengan penanganan virus corona yang sudah menjadi permasalahan internasional saat ini Pemerintah Kota Solok sudah banyak mengambil langkah-langkah untuk pencegahan virus covid-19 dan perlu kami garis bawahi sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Solok salah satu point yang dapat kita tangkap adalah bagaimana pandangan kejaksaan terkait adanya semacam realokasi APBD dalam tahun anggaran 2020. 

“Sebagaimana kita ketahui sudah sangat pasti bahwasanya tidak ada Anggaran untuk penaganan virus covid-19 di dalam APBD Kota Solok Tahun 2020 ini, terhadap hal tersebut kami memberikan pandangan sepanjang Realokasi Anggaran APBD Kota Solok tersebut tetap mengacu kepada kaedah dan norma-norma yang terkait prosedur dan penetapan pergeseran anggaran tersebut kami rasa tidak ada permasalahan yuridisnya,” sebut Ulfan Yustian Arif.

Kesimpulannya kita berharap virus ini bisa hilang dan sebaliknya kita tidak berharap terhadap langkah – langkah yang di ambil tidak bertentangan dengan aturan hukum (jarbat)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *