BeritaEkonomiPemerintahan

PRODUKSI SENTRA IKM RENDANG PAYAKUMBUH MASIH SKALA KECIL

PAYAKUMBUH, dekadepos.com-

Upaya Pemko Payakumbuh untuk menjadikan kota yang dulunya dijuluki ‘Kota Gelamai’ menjadi  ‘Payakumbuh Kota Rendang’ pada tahun 2020, sepertinya mendapat tantangan berat untuk diwujudkan.

Pasalnya, saat ini produksi rendang Kota Payakumbuh yang dikelola Sentra IKM Rendang berlokasi di Padang Kaduduak, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, belum sesuai dengan harapan.

“Saat ini produksi di pabrik sentra rendang baru mampu berproduksi sekitar 20 hingga 30 kilogram, sesuai permintaan pasar lokal. Itu pun tidak setiap hari,” ungkap Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian Payakumbuh, Walasri.

Menurutnya, dibangunnya pabrik Sentra IKM Rendang yang telah menelan dana sebesar Rp 16 Milliar bersumber dari DAK, tujuannya untuk meningkatkan kualitas produksi menjadi rendang kualitas ekspor.

“Jajaran Pemko Payakumbuh, menargetkan produksi rendang kualitas ekpsor tahun 2020 mendatang. Namun karena ada permintaan pasar lokal, maka produksi dimajukan menjadi 1 Juli 2019. Jadi, pabrik rendang sudah berproduksi, walau belum memadai. Sedikitnya rendang bisa dibuat 10 hingga 20 kg, namun belum setiap hari tergantung permintaan,”  ungkap Walasri.

Menurut dia, selain pabrik memiliki dapur utama, juga sudah dibangun dapur bagi masing-masing Industri Menengah (IKM) termasuk gudang dan lain. Selain itu, pemko juga mengupayakan agar para IKM yang bergabung di Kampung Rendang, bisa menggunakan peralatan yang telah memenuhi standar industri.

Tak hanya itu, Pemerintah Kota Payakumbuh, juga telah menjalin komunikasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pusat. Untuk memastikan kelayakan, keamanan, alur produksi yang baik bagi makanan. “Sebelum target produksi dipenuhi 2020 mendatang, kita terlebih dahulu akan melengkapi peralatan yang masih dibutuhkan termasuk packaging menggunakan DAK,”sebutnya.

Ketika ditanyakan target produksi 2020, Walasri belum bisa memastikan karena pasarnya belum jelas dan tuntas. Walau MoU sudah pernah dilakukan dengan warga Arab yang berkunjung ke pabrik sentra rendang, namun belum ada realisasinya. “Nantilah bila pasar rendang sudah memenuhi syarat dan produksinya kontiniu barulah kita menetapkan target,”ulas Walasri.

Ditambahkannya, sebelum berproduksi tahun depan, pabrik akan dilengkapi lagi dengan 10 dapur baru, karena sedikitnya pabrik rendang perlu mempunyai 18 tungku. Sedangkan untuk SDM pengelola dilakukan pelatihan bekerjasama dengan Kementrian Perisdutrian. Sejalan dengan itu juga dipersiapkan label produk.

Menurut Walasri, saat ini di Sentra IKM Rendang sudah diproduksi 9 varian rendang di antaranya, rendang daging sapi, rendang telur, rendang paru kering dan basah, rendang suir daging sapi dan daging ayam, rendang belut, rendang tuna, rentang jamur dan pasta rendang .

“ Produksi sudah dimulai dalam skala kecil, sambil menunggu berbagai kelengkapan. Kedepan, setelah semua peralatan produksi di Sentra IKM Rendang Payakumbuh lengkap, maka produksi skala besar akan dilakukan.” pungkas Walasri (edw)