BeritaCrime

Selama 2018 Angka Krimimal di Bukittinggi Meningkat

Bukittinggi.Dekadepos.com.

Selama tahun 2018 di jajaran Polres Bukittinggi jumlah tindak pidana atau angka kriminal meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya,dari 791 kasus pada tahun 2017 dengan 465 kasus diselesaikan, meningkat menjadi 811 kasus, dengan 449 kasus diantaranya sudah diselesaikan.

Hal itu diungkapkan Kapolres Bukittinggi,AKBP Arly Jembar Jumhana beserta jajarannya dalam Jumpa Pers yang diadakan di Aula Polres Bukittinggi, Minggu (30/12) kemaren.

Dikatakan, Selama tahun 2018 ada 811 kasus tindak pidana dengan jumlah penyelesaian 449 kasus. Dan angka ini naik jika dibandingkan tahun 2017 dengan jumlah kasus tindak pidana sebanyak 791 kasus dengan jumlah penyelesaian 465 kasus, ungkap Kapolres.

Dari 811 kasus itu,61 kasus Narkoba, 36 kasus di wilayah kota Bukittinggi, 25 kasus di wilayah Agam Timur dengan jumlah tersangka 76 laki-laki dan 4 perempuan dengan total barang bukti sabu sebanyak 53,802 gram dari 44 kasus dengan 58 tersangka dan ganja 46,491 gram dari 17 kasus dengan 22 tersangka.

Kemudian, Kecelakaan lalulintas (laka lantas) sebanyak 181 kasus dengan korban meninggal 39 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 221 orang.Untuk Kasus laka lantas ini meningkat jika dibandingkan tahun 2017 dengan 148 kasus, korban meninggal 18 orang, luka berat 22 orang, luka ringan 177 orang.

Sedang kan Untuk pelanggaran lalu lintas ada 7.200 pelanggaran, teguran 4.763. Angka ini menurun jika dibandingkan di tahun 2017 yakni sebanyak 8.276 pelanggar dan 5.612 teguran,Ujar Arly Jembar Jumhana.

Selanjutnya, untuk kasus curat di tahun 2018 ada 200 kasus, curas 10 kasus dan curanmor 171 kasus. Angka ini naik jika dibandingkan tahun 2017 dengan 142 kasus curat, 9 kasus curas dan 218 kasus curanmor.

Disebutkan,angka kriminalitas sepanjang 2018 tersebut dapat menjadi bahan evaluasi bagi jajaran kepolisian Bukittinggi untuk selalu meningkatkan kota yang lebih aman dan damai dari kasus-kasus kriminal sehingga angka-angka kejahatan dapat diminimalisir.

“Kita akan terus meningkatkan keamanan di lingkungan, dari segala lini dengan adanya peran kamtibmas dan melibatkan masyarakat sehingga dapat terciptanya lingkungan yang bersih dari tindak kriminal,” ujar Kapolres Arly Jembar Jumhana sembari menghimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan di lingkungan, tempat tinggal, jika dijumpainya hal-hal yang mencurigakan, karena kejahatan bisa saja terjadi akibat kelalaian.

560 ORANG PERSONIL MENGAMANKAN PERGANTIAN TAHUN

Dalam Jumpa Pers itu, kabag ops Polres Bukittinggi, Kompol Ari Nugroho juga menjelaskan,Untuk pengamanan pergantian tahun baru di kota wisata Bukittinggi, yang jatuh Senin (31/12/2018) malam. Polres Bukittinggi menurunklan 560 orang personil, terdiri 350 orang dari personil Kepolisian,120 orang anggotaSatpol PP, 50 orang anggota TNI dan 40 anggota Dinas Perhubungan.

Disamping itu,pihak kepolisian kota Bukittinggi juga membuka sejumlah pos pengamanan, seperti di simpang Padang Luar, Baso, Palupuah dan Pos Pantau di Jambu Air, simpang Tanjung Alam, Panorama, dan Kebun Binatang serta pos pela yanan di Jam Gadang (sampoing Convention Hall).kata Ari Nugroho menambahkan, kalau pengamanan pergantian tahun baru akan terus berlanjut hingga usai pagi dini hari, guna antisipasi terjadinya maksiat, antisipasi konvoi dan balapan liar dijalan-jalan utama dalam kota Bukittinggi.

JALAN MASUK KOTA BUKITTINGGI DITUTUP MULAI PUKUL 18.00 WIB

Sementara itu,Kasat Lantas Polres Bukittinggi,AKP.M.Rizky Cholik,pada ke sempatan itu juga menjelaskan,kalau arus masuk kota Bukittinggi mulai pukul 18. 00 WIB ditutup dan arus yang melewati kawasan Bukittinggi akan dialihkan kejalan lain.

Dikatakan,penutupan arus mulai diberlakukan dari simpang Capela, sim pang Jembes, simpang Mandiangin, pendakian Wowo, simpang Tembok, simpang Atas Ngarai, dan simpang DPRD. Dan dari simpang DPRD diberlakukan satu arus dari jalan Sudirman menuju Atas Ngarai untuk mengurangi arus kendaraan masuk Bukittinggi dan kepadatan kendaraan dalam kota.

Penutupan arus masuk kota dilakukan agar tidak terjadi penumpukan ken daraan dalam kota karena banyaknya kendaraan, jadi pengunjung yang ingin masuk kota bisa berjalan kaki, dan kendraannya dipartkir diluar kota. kata M.Rizky Cholik.( Edis )