BeritaEkonomiPemerintahanPeristiwa

Sempat Terhenti, Akhirnya Pekerjaan Jalan Provinsi Ruas Batas Payakumbuh-Sitangkai Dilanjutkan

LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com –

Setelah gencar disorot media, akhirnya pekerjaan jalan provinsi ruas batas Payakumbuh-Sitangkai, Lintau (P.044) yang sempat terhenti beberapa hari, Rabu (28/9/2022) mulai dilanjutkan pihak rekanan pelaksana proyek CV Bintang Sago Jaya.

Tak tanggung-tanggung, untuk membuktikan apakah rekanan CV. Bintang Sago Jaya serius dan bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi tanggungjawanya itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Bina Marga Cipta Karya  dan Tata Ruang Pemprov Sumbar, Hermanita Sabir, langsung turun  melakukan pemantauan ke lokasi,Rabu (28/9/2022).

Meski tampak  kecewa melihat kinerja rekanan pelaksana proyek CV. Bintang Sago Jaya, karena progres pekerjaan tidak sesuai dengan harapan. Namun, Hermanita Sabir tetap memberikan dorongan, agar pihak rekanan bertanggungjawab untuk melanjutkan pekerjaan sesuai kontrak kerja yang sudah disepakati.

Diwawancarai wartawan saat meninjau pekerjaan di lokasi proyek, Hermanita Sabir, tak banyak memberikan penjelasan terkait sempat terhentinya pekerjaan pengecoran jalan yang menelan dana sebesar Rp 2,8 Milliar bersumber dari Pemerintah Propinsi Sumatera Barat melalui Dinas Bina Marga Cipta dan Tata Ruang itu.

“ Kita akan terus memberikan dorongan kepada rekanan pelaksana  CV Bintang Sago Jaya untuk serius melanjutkan pekerjaan,” harap Hermanita Sabir.

Namun ketika ditanya tentang progres pekerjaan, Hermanita Sabir tidak memberikan jawaban sudah berapa persen capaian pekerjaan sampai per tanggal 28 September 2022.

Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Nagari Labuh Gunung, Kecamatan Lareh Saho Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, mempertanyakan tidak adanya aktivitas pekerjaan pada proyek jalan provinsi ruas jalan Payakumbuh- Sitangkai, Lintau.

Padahal, sekitar bulan Agustus 2022 lalu, rekanan CV Bintang Sago Jaya sebagai pelaksana proyek sudah memulai pekerjaan dengan menimbun badan jalan dan tahap pengecoran lantai dasar yang nantinya akan dilanjutkan dengan beton readymix.

Namun, setelah pematangan badan jalan tersebut berlangsung puluhan hari, pekerjaan jalan yang diperkirakan telah dilaksanakan beberapa puluh meter itu tampak terhenti.

Warga pun bertanya-tanya atas terbengkalainya pekerjaan pengecoran jalan yang menelan dana sebesar Rp 2,8 Milliar bersumber dari Pemerintah Propinsi Sumatera Barat Dinas Bina Marga Cipta dan Tata Ruang yang diawasi oleh Konsultan Supervisi  CV. Vitech Pratama Consultant itu.

Bahkan, warga menduga ada persoalan terkait pekerjaan proyek tersebut karena beberapa material berupa besi yang semula tampak teronggok di lokasi proyek diangkut kembali oleh rekanan.

Tak hanya itu, sejumlah pekerja dilaporkan sudang ‘angket koper’ dari rumah bedeng proyek.

Seorang warga Kecamatan Lareh Sago Halaban, Andrew Fannes, melalui media sosial akun Facebooknya mengirim vidio terkait terhentinya pekerjaan jalan tersebut.

“ Kalau tidak akan diselesaikan, mengapa kemaren dikerjakan. Sekarang  ini yang terjadi, paneh bakabuik, hujan bagalemak peak,” tukasnya.

Sementara itu rekanan pelaksana CV Bintang Sago Jaya, Andres, kepada wartawan di lokasi proyek, Rabu (29/9/2022) mengeluhkan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“ Dengan naiknya harga BBM, otomatis biaya pekerjaan serta material berupa beton redymix juga ikut naik. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak sesuai lagi dengan jumlah kontrak yang telah disepakati dalam kontrak,” ungkapnya. (ds)

 

 

 

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts