Payakumbuh, Dekadepos.com
Hanya berapa jam setelah berita bocah malang, Akhtar Ghazy Arkananta, tayang di Dekadepos.com, anak pasangan Arga Saputra (35 tahun) dan Latifa Armila (29 tahun) warga Jorong Subarang Aie, Nagari Batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota yang mengalami kelainan pada organ tubuhnya itu, mulai menyentuh hati dan relung kemanusian para pembaca media kesayangan rang awak ini.





Buktinya, bantuan untuk Akhtar Ghazy Arkananta, mulai mengalir dari para dermawan, salah satunya dari mantan Pemimpin Redaksi Harian Padang Ekspres, Witzian Zoetry atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Cici.





Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 1 juta itu dikirimkan mantan Komisaris PT.Semen Padang itu lewat rekening yang sebelumnya juga dimuat dalam pemberitaan bocah malang berusia 22 bulan itu. Wartawan senior itu berharap, sedikit bantuan yang ia berikan dapat bermanfaat bagi keluarga Arga dan Latifa, khususnya bagi biaya pengobatan bocah berjenis kelamin laki-laki itu.
“ Setelah membaca pemberitaan Akhtar Ghazy Arkananta di media Online Dekadepos,com saya tersentuh untuk membantu dan saling berbagi. Saya juga mengucapkan terima kepada wartawan Dekadepos.com karena telah memberikan ladang amal bagi saya dan keluarga untuk meringankan penderitaan orang lain. Salam silaturahmi saya kiirmkan untuk urang tua Akhtar, Semoga Allah senantiasa memberikan yang terbaik untuk pak Arga sekeluarga. Amin Yarabbal Alamin!,” ujar Cici melalui pesan singkat lewat media WhatsApp yang ditujukan kepada wartawan Dekadepos, Jumat siang 2 Agustus 2019.


Sebelumnya diberitakan, akibat kelainan pada organ tubuhnya itu, Akhtar terpaksa makan menggunakan slang lewat hidung dan Buang Air Besar (BAB) dari perut. Akibat kondisi itu, Akhtar Ghazy Arkananta kesulitan beraktifitas, tidak seperti anak kebanyakan.

Saban hari, Akhtar hanya bisa terbaring di tempat tidur dalam rumahnya. Kedua orang tuanya, Arga Saputra dan Latifa Armila juga hanya bisa pasrah dengan kondisi yang menimpa putra semata wayangnya itu. Betapa tidak, Akhtar tidak terlihat seriang anak-anak lain sebayanya.
Baca juga : https://www.dekadepos.com/2019/08/02/makan-pakai-slang-bab-keluar-dari-perut/



“Setiap hari anak kami hanya terbaring lemah di tempat tidur. Yang membuat saya sedih setiap hari, ketika harus melihatnya menahan rasa sakit saat makan dan buang air (BAB). Ia kesakitan, karena kondisi organnya yang tak sempurna,” kata Latifa kepada wartawan di kediamannya.
Bocah malang itu lahir secara prematur di RSI Ibnu Sina Payakumbuh, karena waktu itu memang kondisinya tidak bisa dilahirkan normal. Kondisi tubuh Akhtar seperti mengalami pembengkakan pada organ vital dan menonjol keluar. Tim dokter mendiagnosa Akhtar mengalami kelainan organ fital (ektrofi kloaka compalocle) sehingga kendung kemihnya terletak di dinding perut.
Tak cuma itu, tim medis juga menemukan tulang Pelvisnya bermasalah. Awalnya, Akhtar dirujuk ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh untuk menjalani pemeriksaan. Selama 17 hari di RSUD Adnaan WD, ia dirujuk ke RSUP M Djamil Padang hingga menjalani rawat inap disana selama 2,5 bulan.
“Ketika berusia 3 bulan, dirawat di M Djamil, sempat dioperasi untuk membuatkan jaringan kolostomi atau tempat pembuangan di perut. Disana ketahuan, jenis kelamin anak saya itu laki-laki,” tutur Latifa diamini suaminya, Arga. (Edw).