Crime,dekadepos.com
Entah apa yang terjadi terhadap Nardian (38), hingga tega menghabisi nyawa istri dan ankanya sendiri yang masih berusia tujuh bulan.





Kejadi itu terjadi di rumah mertuanya Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim) Sabtu (16/2/2019) malam.



Polisi sudah menangkap Nardi dan saat ini pelaku sudah diamankan di Polres Blitar.


“Pelaku sudah kami amankan, sekarang kami masih mendalami motif kasus itu,” kata Kasubag Humas Polres Blitar, Iptu M Burhanudin, Minggu (17/2/2019).
Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa berdarah itu terjadi di rumah mertua pelaku di Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Sabtu (17/2/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.


Pelaku baru saja selesai salat Isya.

Usai salat, pelaku duduk sendiri di dapur
Selama ini, pelaku tinggal di rumah mertuanya.


Kebetulan di rumah mertuanya sedang ramai berkumpul para keluarga pelaku dan korban.
Kedua orangtua pelaku juga sedang berada di rumah itu.
Selanjutnya, pelaku berbincang dengan ibunya, Suparmi di ruang tamu.
sedangkan istrinya, Sri Dewi mengobrol dengan keluarganya di ruang lain dekat gudang.
Mereka menunggu makan malam bersama.
Lalu, pelaku dari ruang tamu berjalan menuju gudang.
Pelaku sempat berdiri sebentar di dekat gudang dan berjalan menuju ke dapur.
Istrinya, Sri Dewi mengikuti pelaku yang berjalan menuju ke dapur.
Sri Dewi mengikuti pelaku sambil menggendong anak keduanya, VK yang masih berusia tujuh bulan.
Pelaku kembali dari dapur sudah memegang pisau.
Sri Dewi tetap mengikuti suaminya sambil bilang ‘buat apa pisau Pak Nar, istighfar’.
Tapi pelaku tetap diam sambil mengarahkan pisau ke istrinya.
istrinya takut dan lari keluar rumah sambil berteriak minta tolong.
Sedangkan orangtua Sri Dewi, Supriadi berusaha menghadang pelaku di dalam rumah tapi tidak berhasil.
Sri Dewi sambil menggendong anaknya berusaha menutup pintu rumah dari luar.
Pelaku menarik pintu dari dalam rumah.
Karena kalah kuat, pintu rumah berhasil dibuka oleh pelaku dari dalam.
Setelah berhasil membuka pintu dari dalam, pelaku keluar dan menutup kembali pintu rumah.
Pelaku menutup pintu dengan keras akibatnya listrik rumah padam.
Saat keluarga keluar rumah untuk menolong korban, posisi korban dan anaknya sudah terkapar bersimbah darah di tanah depan rumah.
Keluarga menemukan banyak luka tusukan di tubuh korban dan anaknya.
Keluarga dan warga segera menolong korban dan anaknya.
Sedangkan pelaku setelah menjatuhkan pisau masih meronta-meronta saat dipegang oleh warga lainnya.
Pelaku malah sempat menggigit pipi kanan bagian bawah mertuanya, Supriadi.
“Saat ini, jenazah kedua korban masih diotopsi. Polisi juga masih memeriksa kondisi pelaku,” kata Iptu M Burhanudin.
Usai Bunuh Istri dan Anaknya Pelaku Sempat Lepas Baju
Nardi, sempat melepas pakaiannya setelah menghabisi istrinya, Sri Dewi (29) dan anak keduanya, VK
Dalam kondisi telanjang bulat, Nardi berdiri di tengah jalan sambil mengumandangkan adzan.
Warga yang berkumpul di lokasi hanya melihat Nardi dari jarak jauh.
Tak lama kemudian polisi datang meringkus Nardi.
“Setelah kejadian, pelaku dalam kondisi telanjang sempat berjalan mondar-mandir di jalan depan rumah.
Lalu polisi datang mengamankannya,” kata Ketua RT 5 RW 4 Dusun Sumbermanggis, Hariono, Minggu (17/2/2019).
Informasi yang diperoleh di lokasi menyebutkan Nardi mengalami depresi sekitar dua minggu belakangan ini.
Nardi sering mengamuk seperti orang kesurupan.
Puncaknya, dua hari sebelum kejadian, pelaku mengamuk di rumah dan mengundang perhatian warga setempat.
“Akhir-akhir ini pelaku sering mengamuk seperti kesurupan tiap menjelang magrib. Keluarga sudah mencarikan obat ke orang pintar,” kata sepupu korban, Sri Dewi, Pasiati (33).
Menurut Pasiati, keluarga Nardi juga sudah mengantisipasi hal itu.
Makanya, malam sebelum kejadian itu, kedua orangtua Nardi juga berada di rumah besannya atau orangtua Sri Dewi, istri Nardi.
Mereka berkumpul di rumah orangtua Sri Dewi untuk berjaga-jaga kalau Nardi mengamuk lagi.
“Mungkin pelaku mencari lengahnya keluarga saat menusuk istri dan anaknya,” ujar Pasiati.
Ayah Sri Dewi, Supriadi mengatakan sempat menghadang menantunya, Nardi saat hendak menusuk anak dan