Tak Diizinkan Orang Tua, Pelajar SLTP di Payakumbuh Tolak Vaksin Rubela

Payakumbuh, Dekadepos.com

Belasan Pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Payakumbuh (SMP N 1) menolak pemberian Vaksin Rubela yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui petugas Puskesmas sejak beberapa hari terakhir. Penolakan tersebut dilakukan oleh pelajar pria dan wanita karena mereka tidak diizinkan oleh orang tuanya untuk disuntik Rubela.

Atas penolakan tersebut, para pelajar membuat surat keterangan/pernyataan penolakan pemberian vaksin. Dari pantauan di sejumlah kelas di SMP N1 Payakumbuh yang berada di pusat Kota pada Jumat siang 3 Agustus 2018, pelajar membuat surat penolakan diselembar kertas yang mereka tulis dan ditandatangani.

Menurut salah seorang pelajar bernama M. Fantori ia tidak ikut disuntik vaksin rubela seperti kawan-kawan lannya dengan alasan tidak diizinkan oleh orang tua. Sehingga ia membuat surat keterangan penolakan. “ Iya, saya tadi tidak ikut di suntik karena orang tua memang melarang. Makanya saya buat surat.”. sebut pelajar berkacamata itu, Jumat siang.

M. Fantori.

Selain Fantori, hal yang sama juga dilakukan oleh Almadea Rahmadani, menurut pelajar perempuan tersebut, penolak untuk tidak disuntik Rubela ia lakukan karena banyaknya penolakan yang sama yang ia lihat di televisi.

“ Karena banyak melihat di tv tentang penolakan ini, dan orang tua juga melarang. Maka saya memilih untuk tidak disuntik rubela.” Ujarnya.

Almadea Rahmadani

Sementara hal berbeda dilakukan oleh Nabila Putri, mengaku banyak mendapat informasi, masukan dan pengetahuan dari orang tua terkait suntik Rubela membuatnya tidak ragu untuk disuntik, meski banyak teman-temannya yang melakukan penolakan.

“ Saya banyak mendapat informasi bahwa suntik rubela bagus untuk mencegah penyakit, makanya saya mau untuk disuntik.”. ujarnya.

Nabila Putri

Sri Desfitri. S. Kep salah seorang petugas medis yang melakukan suntik Rubela di SMP N 1 Payakumbuh membenarkan bahwa memang ada pelajar yang menolak untuk disuntik.

“ Iya memang ada pelajar yang menolak untuk disuntik, namun kegiatan ini akan terus kita lakukan bagi pelajar lainnya.” Ujarnya. (Edw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *