Berita

TikTok Shop sebagai Fenomena Social Commerce: Sebuah Tinjauan Niat Konsumen di Kota Bukittinggi

Oleh : Faisal Ali Ahmad, SP, M. Si

(Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas)

Dalam era digital yang terus berkembang, penggunaan teknologi informasi tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Keberadaan teknologi informasi tersebut menciptakan dampak perubahan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, banyak aktivitas masyarakat yang dulunya offline beralih ke lingkungan aktivitas berbasis online.

Teknologi yang dikembangkan tidak hanya bertujuan untuk mempermudah aktivitas manusia, tetapi juga menjadi alat penunjang untuk kegiatan bisnis dalam suatu perusahaan, terutama dalam bentuk perdagangan elektronik (e-commerce). E-commerce memiliki dampak besar pada dunia bisnis, dan perubahan ini mencakup beberapa aspek yang signifikan.

Salah satunya E-commerce memungkinkan bisnis untuk mencapai pasar yang lebih luas, tidak terbatas oleh batas geografis. Perusahaan dapat menjual produk atau layanan mereka ke pelanggan di berbagai lokasi tanpa harus memiliki toko fisik di setiap tempat. Seiring dengan peningkatan jumlah pengguna internet dan keterlibatan mereka dalam aktivitas virtual, pertumbuhan e-commerce yang terus berlanjut telah mengubah kebiasaan belanja konsumen dari toko konvensional ke penjual online.

Perkembangan yang signifikan dalam e-commerce sebagian besar dipengaruhi oleh social commerce, yang mengintegrasikan e-commerce melalui media sosial dan jejaring sosial online.

Fenomena social commerce telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Salah satu platform yang mencuri perhatian dalam dunia social commerce adalah TikTok Shop. TikTok, awalnya dikenal sebagai platform berbagi video pendek yang menarik, telah melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan TikTok Shop. Fenomena ini menciptakan sebuah ekosistem yang memungkinkan pengguna tidak hanya untuk menghibur diri tetapi juga untuk berbelanja langsung melalui platform tersebut. Tinjauan niat konsumen menjadi kunci untuk memahami bagaimana platform ini meresap ke dalam kehidupan sehari-hari konsumen di Kota Bukittinggi. Sebelum menggali niat konsumen, penting untuk memahami motivasi di balik penggunaan TikTok Shop.

Apakah konsumen lebih tertarik karena tawaran produk yang unik, promosi eksklusif, ataukah karena pengalaman berbelanja yang berbeda dari platform lain?

Kota Bukittinggi, sebagai salah satu kota yang terletak di Sumatera Barat, tidak terlepas dari dampak perkembangan teknologi ini.

Melalui wawancara dan survei, kita dapat mengeksplorasi faktor-faktor ini dan mengidentifikasi elemen-elemen yang menjadi daya tarik utama bagi konsumen di Kota Bukittinggi Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan TikTok Shop juga bergantung pada konten yang disajikan. Konten kreatif dan interaksi sosial menjadi faktor penting dalam menarik perhatian konsumen.

Bagaimana konsumen merespons konten promosi? Apakah interaksi dengan pengguna lain di platform ini memengaruhi keputusan pembelian mereka? Tinjauan ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana TikTok Shop berhasil menciptakan lingkungan yang menggabungkan hiburan dan belanja. Namun, seperti setiap fenomena baru, TikTok Shop juga dihadapkan pada tantangan tertentu. Dengan menggali lebih dalam niat perilaku konsumen, kita dapat memahami bagaimana TikTok Shop telah menjadi bagian integral dari pola belanja masyarakat di Kota Bukittinggi.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Faisal Ali Ahmad dan Ulfi Zakiyah di Kota Bukittinggi, didapatkan dalam konteks TikTok Shop, penelitian menunjukkan bahwa faktor ekspektasi kinerja, pengaruh sosial, kondisi fasilitas, dan kepercayaan memiliki pengaruh signifikan terhadap niat perilaku konsumen. Ekspektasi kinerja, yang mencakup harapan konsumen terhadap performa produk atau layanan, diidentifikasi sebagai salah satu faktor utama yang memengaruhi niat pembelian. Pengaruh sosial, yaitu pengaruh dari orang-orang di sekitar konsumen, juga memberikan kontribusi signifikan terhadap keputusan pembelian pada platform TikTok Shop. Kondisi fasilitas, yang mencakup kemudahan penggunaan dan aksesibilitas platform, serta kepercayaan terhadap kualitas dan keamanan transaksi, semuanya turut memainkan peran penting dalam membentuk niat perilaku konsumen.
Menariknya, ekspektasi usaha ternyata tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap niat perilaku konsumen. Meskipun harapan terhadap upaya usaha yang ditanamkan pada platform tersebut tidak secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain seperti kinerja produk, pengaruh sosial, kondisi fasilitas, dan tingkat kepercayaan memiliki dampak yang lebih dominan dalam membentuk perilaku konsumen pada TikTok Shop.

Namun pada akhirnya, tanggal 4 Oktober 2023, TikTok Shop ditutup di Indonesia mulai sebagai bentuk menghormati dan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Bagi konsumen, penutupan TikTok Shop berarti kehilangan akses ke berbagai produk dan penawaran yang mungkin telah menjadi bagian integral dari pengalaman belanja online mereka.

Dalam menghadapi penutupan TikTok Shop, diharapkan kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan konsumen dapat terwujud untuk menciptakan solusi yang mendukung pertumbuhan ekosistem perdagangan online yang berkelanjutan dan sesuai dengan regulasi lokal. Perlu terus memonitor perkembangan berita dan perubahan di industri e-commerce Indonesia setelah penutupan TikTok Shop. Transformasi ini membawa tantangan baru, namun juga memberikan peluang untuk inovasi dan penyesuaian dalam dunia bisnis digital. (*)

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts