BeritaPemerintahan

Tinjau Potang Balimau dari Segi Syariat dan Budaya

Limapuluh Kota, Dekadepos.com-

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Limapuluh Kota mengelar Muzakarah atau tukar pikiran dan diskusi, terkait Potang Balimau dalam tinjauan syariat dan dudaya. Kegiatan tersebut digelar Satbu pagi 19 Oktober 2019 di Aula Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Limapuluh Kota di Kawasan Tanjuang Pati Kecamatan Harau.

Selain dihadiri sejumlah tokoh dan Ulama dari Kabupaten Limapuluh Kota, juga ikut hadir Ketua MUI Sumbar, Buya H. Gusrizal Gazahar serta mantan Bupati Limapuluh Kota, dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo yang akan menjadi nara sumber.

Ketua MUI Kabupaten Limapuluh Kota, Buya H. Syafrijon yang merupakan Key Note Speaker mengatakan bahwa, Potang Balimau di Minangkabau merupakan tradisi yang sudah berumur berabad-abad yang intinya merupakan untuk membersihkan diri jelang memasuki Ramadhan.

Namun belakangan, tradisi yang biasanya dilakukan di rumah dengan mandi balimau menggunakan jeruk nipis itu, dilakukan ditempat-tempat terbuka yang didominasi oleh para remaja.

Jika hal tersebut terus terjadi, maka berpotensi akan terjadinya bencana. Meski sudah banyak objek-objek wisata di Limapuluh Kota yang tutup saat Potang Balimau, namun belakangan kembali dibuka dengan alasan ekonomi masyarakat.

” Kita apresiasi sejumlah objek-objek wisata yang sempat tutup di Kabupaten Limapuluh Kota saat Potang Balimau, namun belakangan kembali buka karena alasan ekonomi masyarakat.” ujarnya.

Untuk mencegah berbagai hal-hal yang berakibat pada terjadinya bencana, Syafrijon mengatakan bahwa niniak mamak, bundo kanduang mempunyai peranan yang sangat penting. Kegiatan Muzakarah yang digelar juga diharapkan melahirkan Rekomendasi yang dapat dijadikan pengambil kebijakan (Bupati -DPRD) untuk membuat aturan yang tidak melanggar aturan agama dan Adat, sehingga bisa mencegah berbagai kemaksiatan.

Kegiatan yang digelar Satu hari tersebut juga akan menampilkan mantan Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo dan Buya Gusrizal Gazahar sebagai Narasumber. (Edw)