LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com-
Sejumlah tokoh masyarakat, Ninik Mamak Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, Kabupaten Limapuluh Kota, baik yang berada di Nagari Pangkalan maupun yang bermukim di Propinsi Riau tergabung dalam paguyuban Persatuan Keluarga Pangkapan (PKP), mendatangi Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, Senin sore (21/9/2020).





Menurut Ketua Persatuan Keluarga Pangkalan (PKP) Propinsi Riau, David Dailami didampingi Ir. Mukhlis Datuak Bagindo Rajo Basa yang juga Sekjen PKP Propinsi Riau yang diwawancarai awak media usai menghadap Wabup Ferizal Ridwan di ruang kerjanya kantor Bupati Limapuluh Kota di Bukik Limau, Sarimalak, Harau, menyatakan bahwa, kedatangan tokoh masyarakat, Ninik Mamak Nagari Pangkalan ke kantor Bupati Limapuluh Kota menghadap Wabup Ferizal Ridwan tujuannya adalah untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan situasi dan kondisi yang berkembang saat ini di Nagari Pangkalan.





“ Kedatangan tokoh masyarakat dan Ninik Mamak Nagari Pangkalan, baik tokoh masyarakat yang berada di Nagari Pangkalan maupun tokoh perantau Nagari Pangkalan yang bermukim di Propinsi Riau, ada hal-hal yang perlu kami sampaikan kepada Pak Ferizal Ridwan selaku Wakil Bupati yakni tentang dinamika masyarakat Pangkalan.” ungkap Ir. Mukhlis Datuak Bagindo Rajo Basa.
Menurut Ir. Mukhlis Datuak Bagindo Rajo Basa, silaturahmi yang dibangun dengan Pak Ferizal Ridwan sudah berjalan lama, mulai sejak dia menjabat sebagai Wakil Bupati bahkan sampai detik ini, cukup berjalan intensif.


“Kami tidak ingin karena waktu, kedekatan silaturahmi ini yang sudah terjalin dengan baik ini jadi renggang. Banyak hal-hal positif yang kami sampaikan, termasuk tentang tatakelola pemerintahan yang baik ke depannya dan apa-apa kendala beliau terhadap pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota, khususnya Kecamatan Pangkalan,” ulas Ir. Mukhlis Datuak Bagindo Rajo Basa.

Ketika ditanya, kenapa tokoh masyarakat Pangkalan justru mengadukan persoalan dan dinamika yang berkembang di Nagari Pangjkalan kepada Wabup Ferizal Ridwan, dan kenapa tidak kepada anggota DPRD atau pihak lainnya.
Menjawab pertanyaan ini, Ir. Mukhlis Datuak Bagindo Rajo Basa, menegaskan bahwa, kedatangan tokoh masyarakat dan Ninik Mamak Pangkalan hanya memperkuat silaturahmi dan menyampaikan dinamika masyarakat dan membicarakan masalah Pangkalan kedepannya bagaimana lebih baik dan tidak menyentuh masalah Pilkada.



“Dalam kontek ini kita menghadap Pak Ferizal Ridwan karena dia masih berstatus sebagai Wakil Bupati dan Kecamatan Pangkalan adalah bagian dari Kabupaten Limapuluh Kota,” ujar Ir. Mukhlis Datuak Bagindo Rajo Basa.
Ditegaskan Ir. Mukhlis Datuak Bagindo Rajo Basa, yang pasti kedatangan tokoh masyarakat dan Ninik Mamak Nagari Pangkalan termasuk Ketua PKP Propinsi Riau, menghadap Wabup Ferizal Ridwan bukan dalam konteks Pilkada dan bukan masalah dukung mendukung.
“Kalau kita masuk masalah Pilkada, tentu kita harus membangun komunikasi dengan semua calon yang ada. Tapi yang jelas, hari ini kami tokoh masyarakat dan Ninik Mamak Nagari Pangkalan datang kepada Wabup Ferizal Ridwan hanya untuk menjalin silaturahmi. Dan masyarakat Pangkalan tidak asing lagi dengan Wabup Ferizal Ridwan. Tegasnya, kedatangan kami bersilaturahmi dengan Pak Wabup Ferizal Ridwan tidak dalam arti dukung mendukung dan tidak dalam arti membuat satu komitmen, ” pungkas Ir. Mukhlis Datuak Bagindo Rajo Basa.
Sementara itu Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan yang dikonfirmasi terkait kedatangan sejumlah tokoh masyarakat dan Ninik Mamak Nagari Pangkalan, membenarkan hal itu.
“ Benar, ada sejumlah tokoh masyarakat, Ninik Mamak dan Ketua serta Sekjend Persatuan Keluarga Pangkalan (PKP) Propinsi Riau yang datang bersilaturahmi menyampaikan sejumlah masalah dan dinamika masyarakat Nagari Pangkalan,” ungkap Wabup Ferizal Ridwan.
Menurut Buya Feri, demikian Wabup Ferizal Ridwan akrab disapa, untuk mencarikan solusi terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat Nagari Pangkalan, termasuk masalah terjadinya penyegelan kantor Walinagari Pangkalan, Jum’at mendatang dia akan datang ke Pangkalan untuk urung rembuk dengan tokoh masyarakat, ninik mamak, cadiak pandai, tokoh pemuda dan semua elemen masyarakat Nagari Pangkalan. (edw)