BeritaEkonomi

Topi Anyaman Bambu Warga Binaan LPKA Tanjung Pati Bakal di Ekspor ke Tiga Negara

Limapuluh Kota, Dekadepos.com

Setelah sukses menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan dari Pekanbaru-Riau untuk memproduksi mantel Plastik. Kini, Lembaga Pembinaan Khusus Anak/LPKA Tanjung Pati-Sumatera Barat kembali menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan untuk mengekspor kerajinan anyaman bambu berupa Topi.

Tak tangung-tanggung, dalam kerjasama itu, Pihak Ekportir siap menampung berapa pun jumlah anyaman topi bambu yang bisa dikerjakan oleh warga binaan baik laki-laki maupun perempuan itu. Untuk tahap awal, pihak ekportir juga memberikan pelatihan kepada puluhan warga binaan yang tengah dibina di Lapas yang dulu bernama Lapas Tanjung Pati.

Menurut Ir. Yulnasri yang merupakan Eksportir, pihaknya sengaja menjalin kerjasama dengan LPKA dan Lapas lainnya yang ada di Sumatera Barat. Selain untuk memberdayakan warga Lapas, juga untuk memberikan ketrampilan dan bisa dimanfaatkan warga binaan setelah mereka selesai menjalani pembinaan.

“ Iya, kita sengaja memilih warga binaan yang ada di Seluruh Lapas Sumatera Barat untuk kita ajak bekerjasama. Mereka perlu kita berdayakan, sebab mereka memiliki waktu luang yang banyak di Lapas.  Selain itu juga untuk memberikan ketrampilan yang bisa mereka kembangkan setelah bebas menjalani pembinaan/hukuman.” Sebut pria yang akrab disapa Paul itu.

Paul juga menambahkan, dalam kegiatan Pelatihan yang digelar Selasa pagi 20 Oktober 2020 di salah satu ruang belajar Lapas itu ia juga mendatangkan tiga orang intruktur untuk membimbing warga binaan. Sebab kebutuhan yang harus dipenuhi pihaknya mencapai 8 Kontainer perbulan.

“ Kebutuhan topi segitiga anyaman untuk tiga negara luar yang harus kita penuhi mencapai 8 Kontainer perbuannya. Jadi tidak tertutup kemungkinan kedepan kita akan melibatkan/memberdayakan masyarakat di Nagari. Apalagi dampak covid-19 membuat ekonomi terganggu.” Sebutnya.

Tiga Negara yang telah menjalin kerjasama dengan pihaknya, menurut Paul adalah Vietnam, Malaysia dan Thailand.

Sementara Kepala LPKA Tanjung Pati, Ronald Heru Praptama melalui Kasi Pembinaan Masri Fabrar didampingi Kasubsi Pembinaan Sri Hayati menyebutkan bahwa pihaknya mengapresiasi dengan kembali “diliriknya” warga Binaan untuk bekerjasama untuk membuat kerajinan. Sebab selain bisa membantu mengisi waktu luang, juga memberikan ketrampilan yang bisa dimanfaatkan setelah mereka selesai menjalani pembinaan.

“ Tentu kita apresiasi dan mengucapkan terima kasih dengan kembali diliriknya Lapas kita untuk bekerjasama. Nantinya masing-masing warga binaan juga akan diberikan upah sesuai banyaknya topi anyaman yang mereka selesaikan/kerjakan. Usai pelatihan ini, mereka (warga binaan.red) bisa langsung membuat topi, baik di dalam kamar, tempat istirahat maupun ditempat lainnya di dalam LPKA.” Sebut Masri Fabrar diamini Sri Hayati. (Edw).