Payakumbuh, Dekadepos.com
Diduga akibat tidak tertibnya pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh petugas SPBU, padahal di lokaksi SPBU tersebut telah dipajang spanduk bertuliskan ‘Tidak Melayani Pengisian BBM dengan Jirigen jika Tidak Memiliki Izin’. Ternyata, imbauan tersebut bertolak belakang dengan fakta sebenarnya. Buktinya hari ini, Kamis 23 Juli 2020, sebuah mobil jenis Toyota Avanza BA 4603 SS terbakar di halaman Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nomor 14.262.534 Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Bulakan Balai Kandi Kecamatan Payakumbuh Barat.
Kasus terbakarnya kendaraan bermotor di SPBU yang berada di kawasan Koto Nan Ampek, Payakumbuh ini, bukanlah yang pertama kali terjadi. Beberapa waktu sebelumnya, peristiwa yang sama juga pernah terjadi. Peristiwa kebakaran mobil di SPBU ini diduga akibat lemahnya pengawasan oleh pihak SPBU bersangkutan.
Hasil pantauan di lapangan, untuk menghindari kebakaran yang lebih besar, mobil berwarna Silver yang membawa BBBM itu dibawa ke sebuah tempat yang berjarak sekitar 300 meter. Tak berselang lama, sejumlah anggota kepolisian baik menggunakan baju dinas maupun pakaian preman serta Mobil INAFIS Polres Payakumbuh juga turun ke lokasi kejadian. Bahkan Kasat Reskrim, AKP. M. Rosidi dan jajaran juga terlihat berada di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP). Namun ia belum bisa memberikan keterangan secara rinci terkait terbakarnya mobil Avanza yang penuh berisi jerigen BBM itu.
“ Saya belum bisa memberikan penjelasan, sebab masih dalam penyelidikan,” ujar Kasat Reskrim, AKP. M. Rosidi singkat.
Anggota Kepolisian juga terlihat meminta keterangan dari sejumlah petugas di SPBU itu. Usai dilakukan penyelidikan di lokasi kejadian, mobil itu dibawa menggunakan mobil derek ke Mapolres Payakumbuh.
Sementara salah seorang pegawai di SPBU tersebut yang sempat diwawancarai menyebutkan bahwa, mobil itu terbakar usai mengisi BBM jenis premium atau bensin pada pagi hari tadi.
“ Kejadian sekitar pukul 8.50 Wib, saat mobil tersebut meledak. Mobil itu usai mengisi BBM.” sebut pegawai SPBU yang enggan disebutkan namanya. (Edw)
