LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com-
Ini benar-benar sebuah tamparan sekaligus menusuk ke jantung hati paling dalam. Nurani kemanusian, merasa terpanggil untuk peduli dengan nasib sesama.





Kalimat keprihatinan itu, meluncur dari bibir Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, tatkala menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa, ada seorang warganya bernama Irwan (47 tahun) di Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, sudah bertahun-tahun hidup dalam kerangkeng akibat penderita ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa)



Lebih memiriskan lagi, ternyata Irwan yang hidup dalam pengasingan itu, tak lain adalah teman Wabup Ferizal Ridwan sewaktu sama-sama sekolah di MTS dulu.


“Sebelum di kerangkeng, Irwan, pernah dirantai. Segala upaya pengobatan telah dilakukan pihak keluarga, namun usaha itu tak berhasil mengembalikan kondisi kejiwaanya. Saat ini, Irwan diurus oleh adiknya, Endri (42 tahun) yang juga hidup dalam kondisi cacat karena kecelakaan kerja tahun 2008 lalu, terpaksa kakinya di amputasi dan saat ini memakai kaki palsu, dimana kaki palsunya itu juga dalam konsidi tidak baik dan perlu diganti, ujar Wabup Ferizal Ridwan.


Didampingi Walinagari, Kepala Jorong dan Harmi Khalis, seorang sahabat sesama alumni di Syanawiyah, Wabup Ferizal Ridwan mengaku prihatin melihat kondisi Irwan, yang tak berdaya hidup dalam pengasingan.

Yang lebih menyedihkan lagi, ulas Wabup Ferizal Ridwan, ibunya, Nufus, (76 tahun) yang merawat Irwan, telah tua renta tak berdaya dan tak punya apa-apa untuk bisa merawat dan melepas belunggu hidup yang dijalani anaknya Irwan.
“ Irwan, hidup dalam kerangkeng jauh sebelum Kabupaten Limapuluh Kota mendapat penghargaan kabupaten bebas pasung tahun 2016 lalu,” aku Wabup Ferizal Ridwan.



Wabup Ferizal Ridwan berharap, atas terjadinya tragedi kemanusiaan seperti yang dialami Irwan ini, dia mengajak orang-orang yang merasa peduli atas terjadinya tragedi kemanusian ini, untuk memberikan bantuan dan uluran tangan bagi orang-orang yang membutuhkan belas kasihan.
“ Atas nama kemanusian dan rasa kepedulian, mari kita carikan jalan agar Irwan penderita OGDJ dan adik, Endri, juga hidup dalam kondisi cacat memakai kaki palsu dimana kondisi kaki palsunya tidak bagus lagi, diberikan bantuan oleh dermawan,” harap Wabup Ferizal Ridwan.
Sekali lagi, ulas Wabup Ferizal Ridwan, bagi pihak-pihak yang berkesempatan dan mempunyai jaringan untuk membantu ibu Nufus dan anaknya Irwan yang kini hidup dikarangkeng serta Endri yang hiudpnya di topang kaki palsu yang kondisinya juga sudah tak bagus lagi, diberikan bantuan.
“Insya Allah, sesuai dengan kondisi dan segala keterbatasan yang saya miliki, dengan tulus dan ihklas diupayakan memberikan bantuan untuk ibu Nufus dan anaknya Irwan serta Endri,” ujar Wabup Ferizal Ridwan.
Diakui Wabup Ferizal Ridwan, dalam kesempatan berkunjung ke Nagari Suayan, dia juga mendapat kabar dari perangkat nagari setempat bahwa, ternyata ada dua orang lagi warga di nagari itu penderita OGDJ yang hidup dalam pasungan atau dirantai.
“ Saya berdoa dan berharap, semoga Allah SWT memberi petunjuk dan jalan untuk persoalan kemanusian ini. Saya juga mohon maaf, bila mana ada pihak yang merasa keberatan, tersinggung, dianggap dipermalukan atau menganggap kunjungan kemanusian ini pencitraan, sekali lagi kami mohon maaf,” pungkas Wabup Ferizal Ridwan (edw)