Wanita Mualaf dengan 2 Orang Anak yang Diselamatkan Wabup Ferizal Ridwan, Kini Ditampung Warga Nias Limapuluh Kota  

LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com-

Kabar tentang wanita mualaf bernama Novita Sari Warubu (21 tahun) asal Nias yang ditemukan terlantar di SPBU Piladang, Kabupaten Limapuluh Kota,  bersama dua orang anaknya yang sempat viral setelah diselamatkan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, ternyata kisahnya benar-benar sebuah tragedi kemanusian yang banyak menyita perhatian banyak orang yang merasa peduli dengan nasib orang-orang tak berdaya.

Meski cerita keterlantaran wanita itu sempat diragukan, karena ada yang menduga sebagai modus untuk mencari keuntungan materi dari orang-orang yang bersimpati. Dan bahkan, dikabarkan dia pernah diberitakan media terlantar di Pesisir Selatan, Solok dan Bukittinggi, untuk kemudian dijemput oleh suaminya, adalah sebagai modus hal itu  dibantah oleh Novita Sari Warubu.        

Diwawancarai awak media di rumah dinas Wabup Ferizal Ridwan, Kamis (28/5/2020) setelah tiga hari wanita itu ditampung untuk sementara oleh Wabup Ferizal Ridwan, dengan suara serak dia membantah bahwa peristiwa keterlantarannya adalah sebagai modus untuk mendapatan simpati dan imbalan uang dari orang-orang yang merasa hiba .

“ Keterlantaran saya bukan modus. Pasca suami pertama saya meninggal dan dikaruniai 2 orang anak, kemudian saya menikah dengan Afner Nainggolan dan masuk agama Islam. Setelah menikah,  suami saya ditawari pekerjaan oleh teman mertua laki-lakinya di Solok, Sumatera Barat. Kemudian saya bersama dua orang anak, suami dan mertua laki-laki berangkat dari Sidempuan, dengan tujuan Sungai Kunyit, Kabupaten Solok untuk dijanjikan pekerjaan oleh teman mertuanya itu,” aku Novita Sari Warubu.

Namun, sampai di Sungai Kunyit, setelah satu minggu ia bersama suami dan mertuanya itu tidak kunjung bekerja. Karena tak kunjung ada pekerjaan itu terjadilah cekcok dengan suaminya.

“Setelah bertengkar dengan suaminya, ia bersama kedua anaknya ditinggalkan begitu saja di daerah yang saya tidak tahu nama daerahnya. Ketika sampai di Bukittinggi, saya memutuskan untuk tidak pulang ke Nias, karena keluarga saya di Nias tidak mau menerima saya karena sudah memeluk agama Islam,” ujar Novita Sari Warubu.

DISELAMATKAN WARGA NIAS DI LIMAPULUH KOTA

Tiga hari setelah diselamatkan Wabup Ferizal Ridwan di rumah dinas Wakil Bupati, Kamis (28/5/2020) sepasang suami istri bernama Haris (47 tahun) dan istrinya Tuti Aliwiyah (35 tahun) warga Jorong Bukik Gombak Situak, Nagari Mungo, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota, datang ke rumah dinas Wakil Bupati Ferizal Ridwan untuk meminta kesediaan Wabup Ferizal Ridwan menyerahkan Novita Sari Warubu kepada keluarga mereka.

“Istri saya juga orang Nias juga seorang mualaf. Setelah membaca kisah hidup Novita Sari Warubu yang terlantar bersama dua orang anaknya, sampai akhirnya diselamatkan Wakil Bupati Ferizal Ridwan, rasa kemanusiaan kami muncul untuk menyelamatkannya,” ujar Haris meminta kepada Wabup Ferizal untuk menyerahkan wanita itu untuk dijadikan sebagai adik angkatnya.

Dikatakan Haris  dan Tuti Aliwiyah, untuk sementara biar lah Novita Sari Warubu dengan kedua orang anaknya mereka tampung di rumahnya, sambil menunggu keputusan Novita Sari Warubu, bagaimana  jalan hidupnya kedepan.    

Setelah  mendengarkan pengakuan Novita Sari Warubu bahwa, dia bersama kedua orang anaknya tidak akan kembali ke pangkuan suaminya, maka dia bersedia ditampung keluarga Haris  dan Tuti Aliwiyah di rumahnya di Jorong Bukik Gombak Situak, Nagari Mungo, Kecamatan Luak.

Tanpa was-was dan ragu, akhirnya Wabup Ferizal Ridwan menyerahkan wanita mualaf bersama kedua anak itu kepada keluarga Haris  dan Tuti Aliwiyah, sambil menunggu perkembangan dan kepastian dari keluarganya.

“ Kita akan terus menelusuri keberbagai pihak, termasuk ke Pemda Sidempuan khususnya tentang kepastian status dan kebenaran mualafnya.  Jika sampai 7 hari kedepan tidak ada informasi, atau pihak yang bertanggungjawab dan atau ada kebenaran keterangan, maka kita akan menfasilitasi wanita itu bersama anaknya untuk dicarikan bapak angkat atau keluarga yang bisa menampungnya,” ujar Ferizal Ridwan.

Ditambahkan Ferizal Ridwan, dengan adanya sepasang suami istri  Haris dan Tuti Aiwilyah, warga Kabupaten Limapuluh Kota asal Nias bersedia menampung Novita Sari Warubu, mudah-mudahan menjadi jalan ke luar bagi wanita malang asal Nias itu untuk menemukan jalan hidupnya.

“ Meski ada yang mencurigai ini adalah modus, namun kita tetap mengedepankan rasa dan empati secara kemanusiaan, tanpa mengabaikan sikap kehati-hatian,” tutup Wabup yang akrab disapa Buya Feri itu. (edw)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *