BeritaEkonomiPemerintahan

Warga Binaan Diberikan Pelatihan Membuat Mebel

PAYAKUMBUH, dekadepos.com-

Untuk memastikan warga binaan lembaga pemasyarakat memiliki keahlian ketika nanti kembali ke tengah masyarakat, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Bukittinggi bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Payakumbuh dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Payakumbuh memberikan pelatihan meubelair terhadap warga binaannya selama 10 hari, terhitung sejak tanggal 11 sampai 20 November 2019.

Kegiatan yang dilaksanakan di Lapas Kelas II B Payakumbuh itu mengangkat tema; ‘Dengan Pelatihan Pembuatan Mebel Kita Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Warga Binaan Pemasyarakatan Menjadi Kreatif, Inovatif dan Mandiri’.

Kepala Bapas Kelas II Bukittinggi, Elfiandi menyebut, melalui pelatihan yang digelar selama 10 hari bertujuan untuk memberikan bekal terhadap warga binaan sebelum kembali ke masyarakat.

“Kegiatan ini dilakukan untuk mengembalikan warga binaan ke lingkungan masyarakat. Semoga peserta mendapatkan ilmu dan kembali ke masyarakat dengan bekal yang telah diperoleh,” kata Elfiandi, Selasa (12/11).

Sementara itu Kalapas Kelas II B Payakumbuh, Era Wiharto berharap, seluruh peserta bisa mengikuti kegiatan ini semaksimal mungkin, sehingga ketika nanti pelatihan selesai ada ilmu yang bisa dibawa oleh warga binaan untuk diterapkan.

“Mudah-mudahan pelatihan ini bisa memberikan manfaat bagi warga binaan setelah mereka kembali ke tengah masyarakat,” jelasnya.

Sementara Plt Kepala BLK Kota Payakumbuh, Ahmad mengatakan, dengan memiliki keterampilan maka warga binaan akan lebih mudah diterima di tengah-tengah masyarakat.

“Siapapun kita, tentu harus memiliki keterampilan supaya bisa berdayaguna bagi masyarakat dan timbalah ilmu sebanyak-banyaknya tentunya dengan ketekunan dan keseriusan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia memberikan motivasi terhadap seluruh peserta agar tidak merasa rendah diri ketika nanti kembali ke tengah-tengah masyarakat dan mereka bisa memanfaatkan keterampilannya untuk lebih muda bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar.

“Kalau kalian punya keterampilan Insya Allah kalian bisa hidup dan bersosialisasi dilingkungan masyarakat, minimal ilmunya untuk diri pribadi,” pungkasnya. (edw)