BeritaLifestyle

Wujudkan Mimpi Jadi Arsitek, Remaja Ini Jual Lukisan Rp10 Ribu Demi Bayar Kuliah

Kisah, dekadepos.com

Meskipun biaya kuliah mahal, namun semangatnya untuk menempuh pendidikan yang tinggi tidak pernah padam. Berbagai carapun dilakukan agar mimpinya dapat terwujud menjadi seorang arsitek.

Itulah kisah yang dialami seorang remaja asal Thailand yang tinggal di timur laut tengah, Provinsi Kalasin Tengah bernama Earth. Betapa tidak, agar dapat membiayai kuliahnya, remaja berusia 18 tahun ini rela menjual hasil lukisannya yang begitu indah dengan harga murah.

Satu Lukisan Earth hanya dijual dengan harga 20 atau 50 baht atau sekitar Rp10 ribu-Rp23 ribu saja. Yang penting baginya uang tersebut dapat membantu biaya kuliah.

Ya Earth merupakan seorang yatim, ibunya meninggal dunia berapa tahun lalu dan ia juga ditinggal sang ayah, Earth beserta sang adik hanya diasuh kakek-nenek dengan hidup sederhana.

Sedari kecil Earth sangat suka melukis. ia mengamanang wartu pertama ia senang melukis , dimana waktu menjaga sang ibu yang tengah dirawat di rumah sakit, Earth dan saudaranya mencari kegiatan lain yang bisa dilakukan.

Lewat lukisannya, Earth berharap bisa mendapatkan uang. Ia tak patah semangat meski dibayar sedikit. Keterampilannya terus dipoles dengan bantuan video tutorial di YouTube, serta guru seninya di sekolah.

Masa pandemi Covid-19 memberi Earth waktu ekstra untuk meningkatkan karya lukis. Ia banyak mereproduksi lanskap pedesaan tempat tinggalnya kini.

Melansir The Thaiger, Jumat (26/6/2020), Earth diketahui ingin mendaftarkan dirinjadi mahasiswa di Arsom Silp Institute of The Arts, Bangkok. Namun, biaya yang diperlukannya untuk kuliah mencapai 60 ribu baht atau lebih dari Rp27 juta untuk satu semester. Agar meraih gelar sarjana, ia setidaknya harus menyelesaikan 10 semester atau biayanya sekitar Rp270 juta

Biaya sebesar itu jelas tak mampu ditanggung kakek neneknya. “Aku tak bisa ke sekolah bila tak punya uang, kecuali kakek nenekku menjual sawah mereka, aset keluarga yang tersisa. Aku jelas tak mau mereka menjualnya karena aku cinta alam dan aku cinta tanah. Meski aku punya mimpi, bila aku tak bisa sekolah, aku rela,” tuturnya.

Remaja tersebut juga menyebut tak bisa membayangkan bagaimana mengembalikan pinjaman bila harus berutang. Ia mengandalkan talentanya terasah dengan satu kuas yang dimilikinya. Kini, ia bisa menggambar tak hanya lanskap, tetapi juga bunga dan objek hidup lain.

Namun, cerita hidupnya membaik setelah kisahnya tersebar di berbagai media. Ia kebanjiran order membuat lukisan dengan harga antara 1.000–2.000 baht. Earth bahkan menggunakan popularitasnya kini untuk menyuarakan tantangan alam yang dihadapi Provinsi Kalasin. Ia juga berharap bisa membangun pondok ramah lingkungan untuk tempat mengajari yang lain melukis.

“Mungkin orang-orang kasihan padaku karena mereka mendengar ceritaku. Tapi, aku ingin mengangkat isu lingkungan juga, untuk menjadi fokus pada itu. Banyak masalah di wilayah ini, deforestasi, polusi sampah, membakar sampah, pupuk kimia. Isunya adalah tentang lingkungan dan seni. Aku ingin anak-anak menjaga alam dan lingkungan,” ucap Earth.

Sumber: Liputan6.com