Lahan Pekarangan Sekolah Digarap Warga Jadi Kebun Jagung

LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com –

Sekitar 2 hektar lahan pekarangan milik SMA Negeri 2 Akabiluru berlokasi di Jorong Simpang Tiga, Nagari Sariaklaweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota kondisinya nyaris menjadi semak belukar karena dibiarkan terlantar dan tak terurus, digarap masyarakat setempat menjadi lahan perkebunan jagung.

Menurut Rini, salah seorang anggota kelompok tani yang terlibat menggarap lahan perkarangan sekolah tersebut menyatakan, ada 6 kelompok tani yang terlibat mengolah lahan pekarangan milik sekolah tersebut untuk perkebunan jagung.  

“ Lahan pekarangan sekolah yang telah diolah jadi ladang jagung ini sudah berlangsung 2 kali musim tanam. Alhamdullih, pada musim panen lalu, 6 kelompok tani yang terlibat menggarap lahan pekarangan sekolah ini berhasil mendapatkan hasil panen sebanyak 1,6 ton perhektar,” ungkap Rina.

Rina juga mengakui, bahwa mereka berani menggarap lahan pekarangan milik  SMA Negeri 2 Akabiluru seluas 2 hektar itu, karena lahan pekarangan SMA Negeri 2 Akabiluru ini tidak terurus dan kondisinya dibiarkan menjadi semak belukar.

“Dari pada lahan pekarangan sekolah ini terlantar dan mubazir, lebih baik dimanfaatkan warga untuk lahan perkebunan jagung. Izin penggunaan lahan sekolah untuk perkebunan ini sudah kami mintakan kepada Walinagari, Camat dan UPT Dinas Pendidikan,” ungkap Rina.

Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan yang berkunjung ke SMA Negeri 2 Akabiluru, Rabu (1/7/2020) mengaku senang dan tidak mempersoalan warga setempat mengarap lahan pekarangan sekolah tersebut untuk diolah menjadi lahan perkebunan jagung.

“Dari pada lahan pekarangan sekolah tersebut dibiarkan terlantar tak terurus, lebih baik dimanfaatkan masyarakat untuk lahan perkebunan jagung.

Diakui Wabup Ferizal Ridwan, Kabupaten Limapuluh Kota sebagai sentra peternakan unggas terbesar di Propinsi Sumatera Barat, membutuhkan jagung sebanyak 350 ton perhari untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, baik peternakan ayam ras pedaging, ayam ras petelur, peternakan itik, peternakan puyuh dan peternakan unggas lainnya.

“ Dari ratusan peternak unggas yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, hanya 125 ton perhari kebutuhan jagung yang bisa terpenuhi. Kekurangan jagung untuk kebutuhan pakan ternak seperti peternakan ayam ras pedaging, ayam ras petelur, peternakan itik, puyuh dan peternakan unggas lainnnya, terpaksa didatangkan dari Pasaman, Jambi, Lampung dan Sumatera Utara,” pungkas Wabup Ferizal Ridwan. (edw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *