Kadis Pariwisata Desri: Tiket Habis, Itu Pertanda Petugas Sudah Melaksanakan Aturan Sesuai SOP

LIMAPULUH KOTA, dekadepos.com-

Sungguh beruntung para wisatawan yang datang berlibur ke objek wisata Lembah Harau, sepanjang Sabtu (26/3/2021) kemarin, karena pengunjung tidak dipunggut biaya oleh petugas tiket yang bertugas di pintu masuk Lembah Harau.

Pasalnya, petugas tiket yang bertugas di pintu masuk objek wisata Lembah Harau tersebut, kehabisan tiket untuk dijual kepada pengunjung yang datang melancong ke objek wisata Lembah Harau.

Meski peristiwa kehabisan tiket tanda masuk ini pertama kali terjadi di objek wisata Lembah Harau, karena selama ini sudah menjadi rahasia umum, petugas acap kali tidak memberikan tiket kepada wisatawan yang masuk ke Lembah Harau. Namun sejak pengelolaan objek wisata Lembah Harau mulai dibenahi dan diatur dengan baik dan tertibkan, mengakibatkan ketersediaan tiket masuk habis menjelang Sabtu sore. Akibatnya, para wisatawan dibiarkan masuk gratis alias ‘perai’ ke objek wisata Lembah Harau.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Limapuluh Kota, Desri, yang dihubungi Minggu (27/3/2022) membenarkan jika petugas yang bertugas di pintu masuk objek Lembah Harau kehabisan tiket, Sabtu sore (26/3/2022).

“Ini membuktikan, petugas kita yang bertugas di pintu masuk sudah menjalankan tugas mereka sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) seperti yang telah digariskan,” ungkap Desri.

Diakui Desri, selama ini pihaknya mendapat informasi bahwa, tiket tanda masuk ke objek wisata Lembah Harau sering tidak diberikan oleh petugas tiket kepada para wisatawan.

Bahkan, ada laporan yang masuk bahwa, wisatawan yang datang berkunjung ke Lembah Harau mengendarai bus dengan jumlah penumpang puluhan orang, hanya diberikan tiket masuk beberapa lembar saja.

“Akibat praktek tidak memberikan tiket masuk kepada  para wisatawan inilah yang membuat karcis tiket tidak terjual dan menumpuk. Namun sejak dilakukannya penertiban dan pembenahan, petugas tiket wajib memberikan tanda masuk atau tiket kepada setiap pengunjung yang datang berkunjung ke Lembah Harau. Ketika SOP tersebut sudah dijalankan dengan baik, akibatnya kita kehabisan tiket yang akan di jual kepada wisatawan yang datang berkunjung ke Lembah Harau,” papar Desri.

Diakui Desri, ini benar-benar di luar dugaan bahwa tiket masuk Lembah Harau bisa habis. Padahal, menurut hitung-hitungan, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, biasanya tiket itu belum akan habis.

“Dan ini akan jadi bahan evaluasi bagi kami ke depannya, agar jangan terjadi hal yang sama dimasa mendatang,” ujar Desri.

Desri juga menyatakan, di sisi lain peristiwa kehabisan tiket di pintu masuk Lembah Harau  adalah kebanggaan karena petugas atau tenaga THL yang ditugaskan di tempat penjualan tiket telah melaksanakan aturan sesuai SOP yang telah dibuat, sehingga terjadi kehabisan tiket.

“ Ini artinya, setiap wisatawan yang masuk telah diberikan tiket sesuai jumlah orangnya. Dan setiap uang yang diterima, juga sudah diberikan tiket sesuai dengan uang yang diterima oleh petugas. Ini tentunya kita sangat berterima kasih kepada petugas-petugas kita yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujar Desri.

Desri mengakui, biasanya uang masuk dari hasil penjualan tiket di pintu masuk Lembah Harau  Senin sampai Jum’at hanya rata-rata Rp2 juta perhari. Namun sekarang, penjualan tiket di pintu masuk telah di atas Rp3 juta rata-rata setiap harinya.

Sementara  pada hari Sabtu dan Minggu, biasanya uang masuk dari hasil penjualan tiket hanya rata-rata Rp6 juta. Ternyata sejak dilakukan penertiban, sekarang pemasukan sudah di atas Rp9 juta. Dan hari Minggu biasanya Rp9 juta dan sekarang hampir Rp14 juta.

“ Ini membanggakan sekali dan terima kasih kita sampaikan pada ‘pahlawan’ PAD kita tersebut,” ulas Desri.

Lebih jauh Desri mengungkapkan, pemasukan uang untuk PAD akhir-akhir ini juga telah meningkat. Ini hal yang sangat mengembirakan sekali, dimana PAD kita dari wisatawan yang masuk ke Lembah Harau akan meningkat pada masa-masa mendatang.

“Kedepannya, kami akan cetak tiketnya banyak-banyak lagi, agar tak terulang lagi peristiwa kehabisan tiket di pintu masuk Lembah Harau,” ujar Desri.

Dipenghujung wawancara Desri memberikan apresiasi kepada petugas tiket yang telah bekerja dengan baik dalam hal melayani para wisawatan yang datang berkunjung ke Lembah Harau.

“ Kita bangga kepada petugas yang telah kita tempatkan di gerbang, ternyata mereka tidak berani memungut uang tanpa memberikan karcis kepada pengunjung. Artinya, mereka tak mau melakukan pungli. Dan ini pantas diberikan apresiasi dan ucapan terima kasih,” pungkas Desri. (ds)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *